a. Rumusan Masalah yang diteliti
Bagaimana pengaruh penerapan model discovery terbimbing dalam pembelajaran fisika terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa ??
b. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery terbimbing terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatifsiswa
c. Metode Penelitian
Mendengan desain control group pre-test dan post-test. Desain penelitian yang menggunakan desain eksperimen ini mengukur kondisi awal siswa dengan pre-test kemudian mengukur perbedaan kondisi kelas setelah diberiperlakuan yang berbeda dengan post-test dengan sebelumnya memastikan kedua kelas homogen pada kondisi awal.
d. Teknik pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh melalui tes uraian yang disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kreatif.
e. Teknik analisis datanya
Uji kriteria kemampuan berfikir kreatif dianalisis dengan menggunakan rumus
Dengan kriteria kemampuan berfikir adalah :
: sangatkreatif
: kreatif
: cukup kreatif
: kurangkreatif
Uji ppeningkatan kemampuan bertujuan untuk mengetahui besar peningkatankemampuanberpikirkreatif siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dihitung menggunakan rumus gain ternormalisasisebagaiberikut:
= skor rata-rata hasil post-test
= skor rata-rata hasil pre-test
Besarnya faktor <g> dikategorikan sebagai berikut:
tinggi :g <0,7
sedang :0,3 <g<0,7
rendah :g < 0,3.
Signifikansi dari peningkatan tersebut dilihat melalui uji t.
f. Hasil Penelitiannya
Kemampuan ini meliputi berpikir lancar,berpikir luwes, berpikir orisinil, evaluasi, dan kemampuan elaborasi. Penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa selama pembelajaran diperoleh dari soal evaluasi bentuk uraian. Hasil kemampuan berpikir kreatif siswa dalam penelitian ini pada saat pre-test, rerata kelas eksperimen 46 dan kelas kontrol 45. Pada saat post-test,hasil rerata kelas eksperimen 62 dan kelas kontrol 50. Lebih jelasnya hasil kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa
No | Komponen | Pre-test | Post-test | ||
Eksperimen | Kontrol | Eksperimen | Kontrol | ||
1 | Banyak Siswa | 45 | 45 | 45 | 45 |
2 | Rerata | 46 | 45 | 62 | 50 |
3 | Nilai Tertinggi | 68 | 63 | 97 | 66 |
4 | Nilai Terendah | 31 | 39 | 40 | 34 |
Hasil belajat siswa berupa kemampuan befikir kreatif siswa saat pre-test pada kelas kontroljumlahsiswaberkategoricukupkreatif 24 dan kurang kreatif 21, sedangkan kelas eksperimen jumlah siswa berkategori cukup kreatif 27 dan kurang kreatif 18. Tidak ada siswa yang berkategori kreatif pada saat pre-test. Hasil post-test pada kelas kontrol jumlah siswa yang berkategori cukup kreatif 37 dan kurang kreatif 8, sedangkan kelas eksperimen jumlah siswa yang berkategori kreatif 13,cukup kreatif 29, dan kurang kreatif 3. Hasil post-test kemampuan berpikir kreatif siswa menunjukkan kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Lebih jelasnya hasil belajar kemampuan berpikir kreatif siswa disajikan pada Tabel2.
Tabel 2. Hasil Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa
Sub materi Pokok | Objek Peneitian | Kategori | Jumlah Siswa | |
Pre-test | Post-test | |||
Kalor | Eksperimen | Kreatif | - | 13 |
Cukup Kreatif | 27 | 29 | ||
Kurang Kreatif | 18 | 3 | ||
Kontrol | Kreatif | - | - | |
Cukup Kreatif | 24 | 37 | ||
Kurang Kreatif | 21 | 8 |
kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol melalui metode tes meliputi berpikir lancar 45,5%, berpikir orisinil 45%, berpikir luwes 44,7%, kemampuan evaluasi 46%, dan kemampuan elaborasi 46%. Sedangkan untuk kelas eksperimen meliputi berpikir lancar 55,3%, berpikir orisinil 70%, berpikir luwes 61,3%, kemampuan evaluasi 64%, dan kemampuan elaborasi 61%.
Peningkatan hasil tes tertulis kemampuanberpikir kreatif siswa sebelum (pretest) dengan sesudah treatment (post-test) dilihat melalui uji gain <g>. Nilai <g> yang diperoleh pada kelas kontrol sebesar 0,09 dan memiliki kategori peningkatan bersifat rendah. Pada kelas eksperimen nilai <g> yang diperoleh sebesar 0,3 memiliki kategori peningkatan bersifat sedang. Pembelajaran discovery terbimbing ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran baru bagi guru-guru, karena pembelajaran ini terbukti berpengaruh terhadap hasil kemampuan berpikir kreatif siswa.Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa, dimana kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai yang lebih baik dari pada kelas kontrol.
g. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan analisis, hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa penerapan model pembelajaran discovery terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hal ini sesuai dengan hasil uji gain ternormalisasi yang menunjukan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif sebesar 0,3 pada siswa yang diajar menggunakan discovery terbimbing,sedangkan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode diskusi sebesar 0,09.
h. Saran Penelitian
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran guided discovery adalah sebagai berikut.
1. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan guided discovery dibutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga guru harus dapat mengelola waktu sesuai denganperencanaan.
2. Anggota kelompok saat praktikum lebih baik jangan lebih dari lima orang agar pembagiantugasdapatberjalandenganbaik.
3. Anggota kelompok sebaiknya dibagi dengan memperhatikan kemampuan siswa.
EmoticonEmoticon