Untuk menjamin keobjektifan suatu penilaian diperlukan kriterian tetap yang dijadikan patokan untuk memberi nilai. Termasuk dalam menilai suatu pembacaan puisi seperti saat lomba baca puisi berlangsung. Hal ini merupakan bagian dari keprofesionalan seorang juri baca puisi dalam menilai setiap kontestan yang tampil membawakan puisinya.
Sebagai contoh berikut kriteria yang dapat anda gunakan untuk menilai pembacan puisi yang kemi sajikan dalam bentuk format rubrik dan kriteria penilaiannya.
Sebagai patokan biasanya seorang juri menilai aspek-aspek penting dalam membacakan sebuah puisi yaitu antara lain Penghayatan, Intonasi dan artikulasi. Berikut penjelasan lebih detail mengenai aspek-aspke tersebut:
Penghayatan
Penghayatan seorang pembaca puisi dapat dilihat dari pengunaan ekspersi menyesuaikan makana dari tiap kata dalam puisis yang ia bawakan. Penempatan mimik wajah yang tepat untuk setiap makna kata dalam puisi merupakan bagian dari penilaian dalam pembacaan puisi.
Intonasi
Intonasi yang tepat saat membacakan puisis akan memberikan penekanan pada makna yang hendak disampaikan dengan puisi. Naik-turun nada menyesuaikan makna kata dalam setiap baik puisi menjadikan puisis lebih hidup.
Artikulasi
Penilaian Artikulasi meliputi selancara apa pelafalan puisi saat dibacakan dan juga menyangkut kejelasan setiap bunyi huruf yang dilafalkan.
Rubrik Penilaian
Untuk menilai anda bisa menggunakan contoh format penilaian berikut :
dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Untuk Lafal
1 = Jika pelafalan terbata-bata dan banyak pengucapan kata yang tidak jelas
2 = Jika pelafalan kata Tepat tapi kurang lancar
3 = pelafalan kata tepan dan lancar
untuk intonasi
1 = nada mononton
2 = Intonasi kurang tepat
3 = intonasi tepat
Ekspersi
1 = datar atau tanpa ekspresi
2= penggunaan ekspresi kurang tepat
3 = Ekspresi tepat
Untuk penghitungan nilai total dapat mengguakan rumus :
Nilai total = (Skor yang diperoleh/9)x 100
Sekian dan Terimahkasih
EmoticonEmoticon