Islamisasi Sains

ketertingglan umat Islam akan sains dan teknologi memunculkan keprihatinan yang mendalam di kalangan sarjana Muslim kon-temporer.

Islamisasi Sains


Kesadaran dan tekad untuk kembali menguasai sains dan teknologi, sebagaimanapada masa kejayaan sarjana Muslim awal, pun menyeruak di mana-mana. Misikekhalifahan yang rahmatan lil 'alamin tidak mungkin dapat direalisasikan jika umat Islam menjadi umat yang bodoh, lemah, dan bergantung pada belas kasihan pihak luar
.
Pada saat yang sama, umat Islam dan masyarakat dunia disodori aneka krisis. Rusaknya lingkungan manusia, seperti efek rumah kaca, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, menumpuknya limbah Industri sebut saja limbah methylmercury dan perubahan iklim global telah menjadi perbincangan umum. Eksploitasi manusia atas manusia lain terus muncul dan dikemas dalam format yang semakin canggih sehingga memunculkan terorisme yang menebar ketakutan. Masya­rakat yang semakin egois, free sex yang terus meluas, dan kecenderungan ilmuwan untuk menjadi ateis adalah keprihatinan yang lain.

Menariknya, sebagian pihak menuding bahwa biang kerok semua krisis tersebut adalah sains. Sains yang telah tercabut dari nilai aslinya menjelmah menjadi paham sekuler dan reduksionis. Reaksi ini tak pelak juga mengimbas pada kalangan sarjana dan umat Islam.

 Selama obor ilmu pengetahuan dibawa orang Islam, Yunani dan Eropa berada dalam kegelapan. Kebudayaan Eropa pertengahan diatur oleh agama Kristen sehingga segala ungkapan kebudayaan pun dikuasai oleh gereja Kristen. Unsur kebudayaan yang beragam diikat oleh aga­ma menjadi satu kesatuan. Sebagai konsekuensinya, jiwa manusia pun terikat. Kemudian datanglah zaman modem yang menjadi antitesis zaman tersebut. Renaisans (Renaissance) berarti kelahiran kembali. la mengacu pada upaya untuk menghidupkan kembali kebudayaan Yunani-Ro mawi. Renaisans dimulai di Italia pada abad ke-14 oleh tokoh-tokoh di bidang kesusastraan, seperti Petrarca (1304-1374) dan Boccaccio (1313-1375), yang menggali inspirasi dari kesusastraan klasik Yunani- Romawi, dan dalam bidang seni rupa terdapat pefukis, pengukir, dan arsitek bernama Michelangelo (1475-1565).

Zaman modem ditandai dengan bangkitnya kesadaran akan ke- mampuan akal manusia dan memuncak pada masa pencerahan. Ttm- bul sikap kritis terhadap wahyu, tradisi, dan kekuasaan. Keberhastlan mencolok pada abad modem ini adalah dikukuhkannya sains sebagai "agama'" baru. Sains zaman ini dimulai dart pertanyaan sederhana tetapi mendasar

1.      apa unsur penyusun tubuh alam semesta,
2.    apa itu perubahan, dan
3.    bagaimana perubahan terjadi.
Jawabannya sebagai berikut:
Di alam semesta hanya ada tiga res. it as: mated, ruang, dan waktu. Mated tersusun dari atom yang terikat untuk sefamanya, sedangkan ruang dan waktu adalah absolul Artinya, ruang dan wa’ru akan adat bahkan jika materi di ajaran raya ini tidak ada waktu bersifat tidak terbatas, universal dan tidak berubah, tambahan hanya merupakan perpisahan, penggabungaadan ||| gerakan dengan berbagal variasi dari partikef yang tetap tadi.Perubahan dalam ruang dan waktu terlaksana dan diatur ofeh hukum-hukum fisika,

Pernyataan pertama merupakan esensi dari materialisme ilmiah yang menjadi fondasi sains modern dan merupakan kefanjutan dari materialisme Yunani kuno, atomisme Democritus, Sedangkan pernya- taan terakhir berimplikasi bahwa para ilmuwan banyaiah sekadar pe- nonton yang berada di iuar sistem. Seluruh fenomena dralam semesta dapat dimengerti tanpa harus dihantar pikiran.   

Perkembangan terpenting pada waktu itu adaiah iahirnya ilmu pe­ngetahuan alam modern yang berdasarkan metode eksperimentai dan matematis. Sains adaiah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada observasi dan eksperimen, sedangkan ilmu pengetahuan yang mumi mengandalkan silogisme adaiah filsafat. Sains dipisahkan dari filsafat, meskipun dalam perkembangannya sains melahirkan filsafat baru, filsafat sains.

Para perintis perkembangan ilmiah modern ini adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Galileo Gali­lei (1564-1642), dan Johannes Kepler (1571-1630). Sedangkan peletak dasar filosofis perkembangan ilmu pengetahuan adalah Francis Bacon (1561-1626) dengan Novum Qrganum-nya yang berarti iogika baru.

Bacon sangat anti-metafisika. la menekankan bahwa data seharusnya dikumpuikan dan eksperimen dilakukan untuk menyibak rahasia alam melalui pengamatan yang terorganisasi. Metode ini kemudian dikenal dengan metode ilmiah. Materialisme ilmiah semakin kukuh setelah memdapat basis matematis dari Isaac Newton dengan karyanya, Philasopbiae Naturalis Principia Mathematica. Newton membangun sistem mekanika yang dikenal sebagai mekanika klasik dan terbukti berhasil gemilang menjelaskan berbagai fenomena alam.

Keberhasilan mekanika New­ton juga mengilhami bidang- "bidanglain, seperti biologi, psi- kologi, sejarah, dan ekonomi. Biofog Thomas Henry Huxley me- nyatakan, "Pikiran yang sedang saya ungkapkan, juga pikiran Anda, tentang sesuatu adalah perwujudan dan perubahan-per- ubahan molekuler." Pernyataan ini mempunyai implikasi bahwa pikiranmanusia tidak dapat bebas memilih, mengingat gerakan ma­ted yang ada di dalamnya berada dalam kontrol mekanis. Perubah- an-perubahan materilah yang menghasilkan pemikiran-pemikiran, tidak lebih dari itu.

Dalam psikologi behavioris materialises yang dirintis oleh John B. Watson, digambarkan bahwa tindakan-tindakan manusia disebabkan oleh materi dan strukturnya. Manusia tidak ubahnya satu materi lembam yang bereaksi atas dorongan dari luar. Tindakan manusia adalah mekanisme respons dari rangsangan. Karena manusia tidak lebih dari sekedar eksistensi materi, tidak ada alasan untuk menolak bahwa manusia dapat diprogram seperti mesin.

Manusia, karena hanya merupakan kumpulan materi belaka, sebagaimana mesin yang memiliki daya penggerak, seperti uap air atau listrik, mempunyai pusat daya penggerak berupa insting dan hasrat atau nafsu. Pikiran tidak berperan mengatur karena pikiran adalah produk dari materi. Satu-satunya kunci untuk memahami psikologi ma­nusia adalah insting dan hasrat sebagai sumber kegiatan dan pengatur manusia yang utama. Naluri paling dasar yang menggerakkan manusia, menurut Thomas Hobbes, adalah takut pada kematian, sedangkan menurut Robert Maithus adalah takut atas kelaparan, dan menurut Slground Freud adalah nafsu seks.
Freud mempertajam pandangan tersebut dengan mengatakan bahwa dalam agama, pada hakikatnya manusia melarikan diri dari realitas. Manusia bertingkah laku seperti anak kecll yang membutuhkan bapak yang mampu melindunginya dari keganasan alam .Jadi manusialah yang menciptakan Allah, bukan Allah yang menciptakan manusia, ini merupakan bentuk kekafiran yang luar biasa.

 Keberhasilan sains, khususnya dalam sains kealaman, memunculkan keyakinan bahwa fisika Newtonian dan teori Maxwell mampu menjelaskan semua peristiwa alam. Para ilmuwan yakin bahwa the ultimate theory telah didapatkan. Keyakjnan ini diungkapkan oleh James Clerk Maxwell saat memberi kuliah Inaugurasi di Cambridge University pada 1871. Maxwell menyatakan, ia optimis bahwa dalam waktu dekat se­mua konstanta fisika akan terestimasi. Alasannya, mekanika klasik dan elektrodinamika persamaan mendasarnya, selain dipandang mampu menggambarkan semua fenomena fisis, juga telah memicu revolusl Industri.

Temuan terus berlangsung, tetapi tidak mendukung gagasan dasar fisika Newtonian maupun Maxwellian.

 Hasil eksperi men Michelson-Morley tidak dapat dijelaskan dengan transformasi GalHean dalam ruang dan waktu yang absolut, serta memaksa Einstein mengajukan postulat laju cahaya absolut di ruang hampa. Postulat ini selanjutnya memaksa sifat molor dan mengerutnya ruang-waktu, salah satu implikasi dari teori relativitas khusus. Implikasi lainnya adalah kesetaraan massa- energi, E = me2, yang dapat dipahami massa dan diubah menjadi energi dan sebaliknya.

Pada perkembangannya, kecepatan absolut cahaya menuntun lahirnya prinsip kausalitas bagi setiap proses yang saling terkait. Dua peristiwa yang saling terkait pada jarak tertentu tidak dapat berlangsung dalam selisih waktu yang rasio jarak dan waktunya melebihi kecepatan cahaya. Misal, astronaut Fahmi berada di planet di kawasan bintang Alpha Centauri, sedangkan saudaranya, Fahri, sedang menjelajah pla­net Mars yang berjarak sekitar empat tahun cahaya dari planet yang sedang dijelajah Fahmi. Keduanya sedang berkomunikasi dan saling kirim data pengamatan. Data yang dikirim Fahri tidak dapat sampai di pusat komputer Fahmi dalam waktu tiga atau dua tahun, apalagi esok hari. Data Fahri perlu waktu sedikitnya empat tahun.untuk diterima Fahmi, demikian juga data yang dikirim Fahmi kepada Fahri.


Satu hal yang pasti bahwa sains akan terus berkembang selama manusia mempunyai hastrat untuk mencarinya. Kemudian apa hubungannya dengan islam? Tentu saja ada hubungan yang sangat kuat yaitu islam bersumber dari Al-qur’an yang merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan yang akan selalu sejalan dengan sains. 

Sumber : Nalar Ayat-ayat Semesta

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon