BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan global dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi, terutama yang berhubungan dengan sistem pendidikan di sekolah menuntut adanya perubahan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Sejak zaman dahulu ada anggapan yang salah kaprah, yaitu bahwa guru adalah orang yang paling tahu. Pendapat itu terus berkembang menjadi guru lebih dulu tahu atau pengetahuan guru hanya beda semalam dibandingkan dengan murid. Namun sekarang bukan saja pengetahuan guru sama dengan. murid, bahkan murid dapat lebih dulu tahu daripada gurunya. Ini semua dapat terjadi akibat perkembangan media informasi yang begitu cepat di sekitar lingkungan kita. Pada saat ini guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Banyak contoh, murid dapat lebih dulu mendapat informasi dengan cara mengakses informasi dari media massa seperti : surat kabar, televisi, hand phone (sms/mms), bahkan internet. Sedangkan seringkali guru dengan alas an klasik “masalah ekonomi”, mereka tidak dapat mengakses informasi dengan cepat. Bagaimana guru menyikapi perkembangan ini? Setidaknya ada tiga kelompok guru dalam menyikapi hal ini, seperti tidak peduli, menunggu petunjuk, atau cepat menyesuaikan diri. Kelompok pertama yaitu guru yang tidak peduli. Seorang guru yang mempunyai rasa percaya diri berlebihan (over confidence) barangkali akan berpegang kepada anggapan bahwa sampai kapanpun posisi guru tidak akan ergantikan. Dalam setiap proses pembelajaran tetap diperlukan sentuhan manusiawi dari seorang guru. Guru dalam kelompok ini menggambarkan murid sebagai seseorang yang bersifat tergantung. Pengalaman yang dimiliki murid tidak besar nilainya. Pengalaman yang sangat besar manfaatnya adalah pengalaman yang diperoleh dari gurunya. Murid tetap memerlukan sentuhan psikologis dari seorang guru. Guru dalam mengajar tidak hanya mengutamakan mata pelajaran akan tetapi harus juga memperhatikan murid itu sendiri sebagai manusia yang harus dikembangkan pribadinya. Harus dipelihara keseimbangan antara perkembangan intelektual dan perkembangan psikologis.
tidak dapat menggantikan manusia. Teknologi secanggih computer core 2 duo, DVD, internet atau apapun, tidak dapat menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi berkembang secara pesat, guru tetap Sebagai yang “harus digugu dan ditiru”. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa media tidak dapat menggantikan posisi guru, namun sikap tidak peduli terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi, bukanlah sikap yang tepat. Walaupun bagaimana, lingkungan kita terus berkembang, tuntutan masyarakat terhadap kualitas guru semakin meningkat. Guru harus peduli.
Oleh sebab itu, sebagai seorang calon guru seyogyanya kita untuk lebih mengetahui mengenai media pembelajaran yang sedang berkembang saat ini, yang sering dan tidak asing dimata siswa, sehingga dalam proses penyampaian materi para guru tidak kesulitan dan mapu mentransfer ilmu dengan baik.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dan pengaruh media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimanakah dampak perkembangan teknologi informasi terhadap media pembelajaran?
3. Bagaimanakah peran media pembelajaran pada pembelajaran fisika ?
4. Bagaimanakah pengaruh media dengan music terhadap pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan pengaruh media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
2. Agar pembaca dapat mengetahui dan menjelaskan dampak perkembangan teknologi informasi terhadap media pembelajaran.
3. Agar dapat mengetahui peranan media pembelajaran fisika pada kususnya.
4. Agar mengetahui pengaruh media dengan music terhadap proses pembelaj
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian, Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
v Pengertian
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan .Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Media pembelajaransecara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metodeyang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/ pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaranadalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaranseringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaranitu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaranuntuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajarantentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
v Fungsi dan Peranan
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.
4. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah
5. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
6. Mengatasi batas-batas ruang kelas.
7. Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil.
8. Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat.
9. Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk dipisahkan.
10. Mengatasi suara yang terlalau halus untuk didengar.
11. Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
12. Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau alam.
13. Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam pengamatan.
Menurut Derek Rowntree, media pengajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.Menurut McKnown, media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Menurut Edgar Dale dkk. media berfungsi: memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan memberikan pengalaman baru.
Menurut Sudjana dan Rifa’i media pengajaran berfungsi agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajarn lebih bervariasi, dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.\
Dalam pembelajaran fisika, media pembelajaran sangatlah penting. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa dimata kebanyakan siswa mata pelajaran fisika itu sangat sulit apalagi dengan rumus-rumus yang serasa memutar kepala, seorang guru fisika haruslah pintar-pintar dalam menyampaikan materi sehingga menarik minat siswa untuk belajar dan mudah memahami materi. Dengan media pembelajaran misalnya menggunakan animasi-animasi dalam power point yang mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan fisika.
B. Dampak Perkembangan teknologi informasi terhadap media pembelajaran
Berbicara tentang dampak dari perkembangan IPTEK, maka kita akan dihadapka pada berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek dalam kehidupan di dunia ini yang dapat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK, seperti yang kita lihat sekarang ini, semua orang dalam kehidupannya sehari-hari hampir tidak bisa lepas dari teknologi, seorang dosen kalau pergi ke kampus tidak lupa membawa, laptop dan LCD, setiap orang selalu berdampingan dengan HP, saat jam istirahat di rumah, selalu ditemani dengan tayangan Televisi, dan lain sebagainya, kesemuanya itu hanya sebagian kecil dari pengaruh perkembangan yang ditimbulkan oleh IPTEK.
Sebagai contoh PSS saat ini mengidentifikasi bahwa penyalahgunaan senjata nuklir, kimia, biologi dan radiologi serta WMO lain merupakan merupakan salah satu klaster ancaman bersama bagi umat manusia. Padahal hal tersebut merupakan hasil pemikiran manusia yang genius. Apalagi kalau perkembangan tersebut bersinergi negative dengan bahaya terhadap keamanan lain, baik yang bersifat simetrik seperti antar Negara maupun bahaya asimetrik seperti terorisme dan kejahatan transnasional terorganisasi yang disponsori oleh “nonstate actors”. Hal tersebut tidak hanya membahayakan Negara sebagai kesatuan (statecentric), tetapi juga membahayakan keamanan manusia (human security).
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learningmerupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi satellite atau computer.
1. Dampak positif
a) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Seperti jaringan internet, lab computer sekolah, dll
b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
d) Adanya sistem pengolahan data hasil penelitian yang menggunakan pemampaatan teknologi.
e) Pemenuhan kebutuhan akan pasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.
f) Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
· Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
· Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
· Mempercepat proses yang lama
· Mengahadirkan peristiwa yang jarang terjadi
· Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
2. Dampak negatif
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain:
a) Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seprti main Facebook, Chating, Frienster, dll, yang kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
b) Terjadinya pelanggaran asosila
Sering kita dengan diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya tauran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
c) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main game, main VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga jam belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
d) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya pasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat internet dan mengkopi paste, sehingga siswa semakin menjadi malas belajar.
e) Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam.
Selama ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
f) Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan pembobolan terhadap system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
g) Adanya penyalahgunaan sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.
C. Peristiwa Fisika dan Media Yang Digunakan Untuk Menjelaskannya
Dewasa ini meskipun penggunaan komputer semakin meningkat dalam bidang pendidikan, masih sedikit tenaga pendidik yang memanfaatkan fasilitas komputer sebagai media pendidikan. Hal tersebut diperkuat oleh temuan-temuan di beberapa tempat pembelajaran atau sekolah, misalnya pemanfaatan laboratorium komputer di sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal, hanya sebatas word processing saja. Selain hal tersebut permasalahnya adalah pengajar. Dalam hal ini, guru yang menguasai materi pelajaran sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran. Kini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjadikan komputer dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan.
Fisika diperlukan untuk perkembangan pembangunan bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian sangat dibutuhkan proses penerusan pemahaman konsep-konsep Fisika. Didaktik Fisika merupakan wahana dalam upaya meneruskan pengetahuan tentang Fisika. Dalam Didaktik Fisika diuraikan bagaimana cara memahami pengetahuan Fisika yang sudah tersusun dalam rumpun ilmu Fisika yang kita kenal sekarang.
Agar terselenggara proses penerusan pengetahuan Fisika diperlukan sejumlah metode ataupun pendekatan yang mampu mengantarkan siswa pada tahap penguasaan konsep-konsep fisika tersebut sehingga pada akhirnya masalah tentang Fisika dapat dipecahkan. Fisika sebagai salah satu ilmu dalam bidang sains merupakan salah satu mata pelajaran yang biasanya dipelajari melalui pendekatan secara matematis sehingga seringkali ‘ditakuti’ dan cenderung ‘tidak disukai’ anak-anak karena pada umumnya anak-anak yang memiliki kecerdasan Logical Mathematical sajalah yang ‘menikmati Fisika’. Belajar Fisika bukan hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh anak didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di dalamnya, menuliskannya ke dalam parameter-parameter atau simbol-simbol fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Tidak jarang hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangan anak didik terhadap mata pelajaran ini menjadi semakin besar.
Kesulitan memahami fisika dikarenakan kurangnya kemampuan dasar dan penguasaan terhadap kerja ilmiah yang dimiliki oleh peserta didik (Hermanto, 2003). Hal ini timbul ketika dunia abstrak matematika harus dikaitkan dengan realita alam semesta di sekitar kita. Sehubungan dengan konsep fisika, salah satu penyebab sulitnya pemahaman konsep fisika oleh peserta didik adalah karena banyak sekali konsep fisika yang bersifat abstrak, sehingga peserta didik merasa kesulitan untuk menalarnya.
Salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi belajar fisika di sekolah karena masih banyak siswa melakukan kesalahan yang berkaitan dengan pengertian, konsep-konsep, dan keterampilan matematika mengenai fisika termasuk hukum Newton. Penekanan pada aspek pernaharnan dan pengernbangan keterampilan berpikir dalam pernbelajaran fisika akan sangat membantu daya ingat siswa terhadap rumus-rumus fisika yang dipelajari. Pernahaman terhadap suatu rumus fisika yang pada hakikatnya menggarnbarkan saling keterkaitan antara beberapa konsep fisika akan rnernbuat lebih mudah bagi siswa untuk dapat rnengingatnya kembali dan apabila diperlukan dengan mudah dapat menjabarkannya lagi.
Dalam kurikulum berbasisis kompetensi, salah satu kompetensi guru yang harus ditingkatkan adalah kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran. Para guru dapat bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyediakan media pembelajaran ini. Guru sendiri dapat mempelajari berbagai software untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswanya. Salah satu software yang dapat membuat berbagai media seperti video, animasi, gambar, suara, dan sebagainya dengan cara yang mudah adalah Macromedia flash 8.
D. Pengaruh Musik Terhadap Pembelajaran
Pengaruh musik dalam meningkatkan kecerdasan akhir-akhir ini semakin menarik. Holden (2003: 914), mengutip pernyataan Jakobson, menyatakan bahwa pembelajaran musik formal dapat mempengaruhi ingatan verbal. Caranya menurut Campbell (2001: 217-219) kata-kata atau sitif terhadap pembelajaran, motivasi, dan perilaku. Laporan dari College Entrance Examination tahun 1996 menyebutkan bahwa mahasiswa yang sering mengadakan pertunjukan music mendapatkan 51 poin lebih tinggi dalam kecakapan verbal dan 39 poin dalam kecakapan matematika disbanding hasil rata-rata. Lagu-lagu film Walt Disney dan musik New Age dapat menenangkan perasaan siswa sekolah dasar kelas 1 dan 2.
Demikian juga dengan Musik Klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart. Musik tersebut akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan penting karena dapat meningkatkan kecerdasan anak. Chabris dari Harvard University berpendapat bahwa music Mozart dapat meningkatkan kecerdasan spasial 21 poin, sedangkan jurnal The American Musik Teacher menyebutkan bahwa music Mozart dapat mempengaruhi perkembangan intelektual dan kreativitas anak, yaitu (1) dapat meningkatkan kemampuan verbal, emosional, dan kecerdasan spasial, (2) memperbaiki konsentrasi dan memori, (3) menginspirasi otak kanan dalam proses kreatif, (4) memperkokoh kemampuan berpikir intuitif, (5) mendorong relaksasi, (6) memperbaiki gerakan tubuh dan koordinasi, dan (7) meningkatkan ketenangan atau suasana hati dan memelihara motivasi Gencarnya asumsi efek tersebut memunculkan tuduhan miring. Beynon (1998: 24) dalam artikelnya berjudul The Mozart Effect: Music for Children mengatakan bahwa paket 3 CD music Mozart untuk meningkatkan tujuh kemampuan anak terbitan The Children's Group Inc, khususnya bagi anak usia 2 hingga 16 tahun, sudah memasuki wilayah bisnis.
Musik Merangsang Kecerdasan
1. Merangsang fungsi otak
Music memberikan rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak (fungsi ingatan belajar, mendengar, bahasa dan berbicara serta analisis, intelek dan fungsi kecerdasan) serta merangsang pertumbuhan gudang ingatan.
2. Meningkatkan fungsi kognitif
Fungsi kognitif (nalar) merupakan fungsi yang sangat penting dalam aktifitas kerja otak. Secara umum music mampu memerintah seseorang untuk meningkatkan konsentrasi, menenangkan pikiran, menumbuhkan suasana ketenangan dan membantu seseorang melakukan meditasi. Jadi music membantu individu mengembangkan proses mental yang lebih tinggi untuk meningkatkan kesadaran.
3. Merangsang proses asosiatif
Proses asosiatif adalah salah satu bentuk berpikir untuk mengaitkan satu hal dengan hal lain. Music atau sebuah lagu dapat menjadi perangsang yang menggugah individu untuk mengingat kembali pengalaman emosional pada masa anak-anak.
4. Merangsang Rekognitif (mengenali kembali)
Dengan music, syaraf indra pendengaran mengirim sinyal keotak untuk mengenali alunan music tersebut. Otak mengenali sinyal tersebut dan mencari padanan sinyal tersebut pada gudang ingatan. Jika, seseorang tersebut pernah mendengar music ini sebelumnya , maka dia akan memberikan respon pada sesuatu yang pernah dialaminya.
5. Merangsang perkembangan bahasa
Dalam program pendidikan dilembaga pendidikan bahasa, music serta lagu sering digunakan untuk membantu siswa agar lebih mampu belajar bahasa.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
2. media pengajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.Menurut McKnown, media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
3. Perkembangan teknologi informasi terhadap pendidikan dan media pembelajaran memberikan dampak yang sangat besar. Adapun dampaknya ada yang bersifat positif dan juga negative.
4. Music memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap proses pembelajaran, sehingga didalam media pembelajaran tidak ada salahnya memasukkan unsure music didalamnya. Hal ini dapat mempermudah siswa dalam menela’ah pelajaran dan rilex sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik.
B. Saran
Saran bagi para pembaca agar senantiasa membaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan, semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2012. http://ciwiek-renunganharian.blogspot.com/2011/12/peranan-media-pembelajaran-gambar-dalam.html. diakses pada 16 Februari 2012
Anonim. http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/06/27/pengertian-fungsi-dan-peranan-media-pembelajaran/. Diakses pada 16 Februari 2012
Anonym.2012. http://tikapranandasari.blogspot.com/2012/01/dampak-teknologi-informasi-bagi-dunia.html. Diakses pada 16 Februari 2012
I Wayan Santyasa.2007. makalah landasan konseptual media pembelajaran. Banjar: Universitas Pendidikan Ganesha
Indana Sulfa.2010. dampak teknologi informasi dan komunikasi (tik) terhadap pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia
Kusumaastuti,Fadilah.2009. Peranan Media dalam Membantu Proses Pembelajaran Fisika Dasar I Untuk Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. fadila-kusumastuti.html
EmoticonEmoticon