Tugas Materi Resensi Buku Habibie dan Ainun (Downloadabel)

Tags



Kami Memberikan Resensi dari sebuah buku keren berjudul Habibie dan Ainun karya Sosok Mantan presinden ketiga RI B. J. Habibie yang terbit Tahun 2010 Lalu. Berikut Hasil Resensi Kami :

Fisik Buku


Buku BerjudulHabibie dan Ainun diterbitkan tahun 2010 tepatnya pada bulan November oleh PT. THC Mandiri. Jumlah halaman total sebanyak 323 Halaman dengan sampul Soft cover dan resolusi buku1 14 x 21 cm.

Resensi Isi



Dari sampul secara sekilas pembaca bisa melihat makna dan maksud dari sang penulis yang dituangkan dalam buku ini yaitu sebuah kisah hidup antara sepasang Manusia yang dipertemukan dalam ikatan kasi sayang. Tampak sederhana namun Itu hanya sekilas, Begitu halaman demi halaman terbaca, kata sederhana kemudian berubah arti menjadi dalam, deep inside, kisah yang begitu luar biasa dari sosok seorang istri bernama Hj. Hasri Ainun Habibie.

Setiap kata dalam buku dituangkan dalam kalimat yang sederhana namun setiap kata dalam kalimat tersebut di penuhi rasa yang ditinggalkan sang penulis.

Habibie – Ainun warga negara indonesia yang dipertemukan oleh takdir dan takdir pula yang memisahkan. Mereka bertemu, menjalin rasa dan memulai hidup bersama sebagai seorang suami istri.
ibu Ainun berprofesi sebagai seorang dokter di jakarta kala ia bertemu bapak Habibie yang beberapa saat berada di indonesia, dokter adalah sebuah profesi yang jaman sekarang begitu populer dan dianggap sebuah profesi dengan grade yang tinggi, tak sembarangan orang yang bisa menjadi dokter. Namun, saat  sang suami mengatakan “saya akan kembali ke jerman” ibu ainun pun rela meninggalkan pekerjaannya dan ikut ke negeri yang asing baginya.

Menjalani kehidupan sebagai seorang istri di negara yang bukan tanah lahirnya, bukanlah hal yang mudah. Aktivitas Ibu Ainun saat itu berkisar membereskan rumah dan mengurus segala keperluan Pak Habibie. Padahal jika boleh memilih, di Jakarta dia sudah mendapatkan pekerjaan menjadi dokter. Tapi ia dengan setia selalu menanti Pak Habibie pulang, seberapa malampun pulangnya. Ia tidak pernah membereskan barang-barang milik suaminya, agar tidak menganggu pekerjaan suaminya. Seiring dengan kerja keras Pak Habibie, karir Pak Habibie naik terus. Eksistensi Ibu Ainun juga mengiringi langkah Pak Habibie. Ia kerap kali mendampingi Pak Habibie diberbagai undangan dan forum. Bu Ainun memang wanita yang cerdas dan dapat diandalkan.

Kecerdasan sang Pak habibie membuat beliau mendapatkan posisi dalam pekerjaanya bahkan beliau dapat dikatakan menjadi salah satu anak emas di jerman pada bidang teknologi kalah itu. Sempat tawaran dari negara lain berdatangan untuk mengundan bapak habibie untuk bekerja bersama mereka, namun beliau sudah berjanji untuk tak kemanapun kecuali tanah air yang memanggil.

Akhirnya, tak disangka tanah air pun memanggil. Presiden kalah  itu bapak presiden Soeharto memanggil beliau untuk kembali ke tanah air sebagai penasehat presiden. Sempat berpikir dan mempertimbangkan, tertahan oleh harta dan kejayaan yang pak habibie rasakan di jerman sirna saat sang sang Istri tercinta Ainun Habibie berkata “terimalah”. Beliau pun kembali ke tanah kelahiran.

Waktu berjalan musim berputar, krisis 1998 kalah itu yang bersamaan dengan kemarau panjang seantero negeri membuat presiden Soeharto harus menyerahkan jabatan yang dia duduki kurang lebih selama 30 tahun.

Singkat cerita Paka habibie kemudian memengang tongkat estepet ketiga sebagai  orang nomor 1 RI. Ibu Ainun resmi menjadi ibu negara. Tugas presiden tidak lah mudah, kalah itu dampak krisis dan misi untuk memajukan negara menjadi beban tersendiri bagi sosok Bapak Presiden kalah itu. Namun, tentu saja beliau tidak sendiri ada sosok sang istri luar biasa yang mendukung beliau. Tidak hanya mendampingi di balik layar, Ibu Ainun juga proaktif dalam membangun kabinet pembangunan tiga. Ibu Ainun juga aktif di berbagai kegiatan sosial seperti Balai Pendidikan Kewanitaan, Desa Taruna sampai proyek untuk panti jompo. Ibu Ainun membagi proporsi waktunya sebagai istri, ibu dan penggerak kegiatan sosial dengan baik tanpa melupakan kewajiban utamanya sebagai seorang istri.

Hingga, ibu ainun pun jatuh sakit. Beliau dirawat untuk kesembuahan beliau. Selalu optimis untuk kesembuhan Sang istri, bapak presiden habibe selalu menemani istrinya dalam setiap proses penyembuhan yang dilakukan. Namun, takdir tak bisa dirubah, kebersamaan mereka selama 48 tahun 10 Hari harus terhenti kala Ibu Hj. Hasri Ainun Habibie binti R. Mohamad Bestari wafat pada tanggal 23 Mei 2010. Mungkin mereka tidak bisa lagi bersua seperti yang mereka lakukan selama 48 tahun 10 hari namun cinta mereka, cinta bapak habibie kepada instrinya tak akan pudar. Sebuh cinta dua insan yang terlukiskan sejarah.
Resensi Buku Habibie dan Ainun
Format Word 2013 File Size 13.8 kB
Untuk mendownload, Silahkan tunggu sampai file succes generate 100%. Dan jika link rusak silakan lapor melalui halaman Contact Form blog ini.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon