Ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis
menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi dan coding, dan Penggunaan
Komputer.
1.
Scoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan
peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Item pertayaan dapat berupa
Pilihan ganda ataupun soal open-ended. Tipe item pilihan ganda lebih mudah
untuk digunakan dibandingkan item open-ended. Setiap item pertanyaan yang
dimunculkan pada instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka.
2.
Tabulasi
data dan Coding
Setelah discoring data kemudian di tabulasi. Tabulasi adalah kegiatan
mengoganisasi data ke dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat.
Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh.
Tabulasi juga termasuk dalam mengelompokkan data berdasarkan kesamaan tertentu
dalam bentuk kolom.Kemudian Coding atau pengkodean adalah mengunakan simbol (angka
atau label) tertentu untuk mengklasifikasikan jawaban responden (data) menurut
macamnya. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban responden tersebut sehingga
dapat diolah. Biasanya usaha pengkodean dilakukan dengan memberi symbol atau
angka pada jawaban responden. symbol atau angka inilah yang kita sebut kode.
Contohnya :
EX1 for pretest scores
SEX for gender
EX2 for posttest scores
Gender: 1=Female and 2=Male
Subjects: 1=English, 2=Math, 3=Science, etc.
Names: 001=John Adams, 002=Sally Andrews, 003=Susan Bolton, …
256=John Zeringue
3.
Analisis
Terkomputerisasi
Langkah
selajutnya adalah menggunakan Software komputer untuk mengelola data. Seperti
SPSS –windows.
Baca Juga : Tipe-tipe Keputusan Inovasi Pembelajaran
Statistik
Deskripsi
Statistika deskriptif
adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu
gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Ada 4 tipe dari
statistik deskripsi yaitu Tendensi Sentral, Variabilitas, Posisi relatif dan
Relationship
a.
Tendensi
Central
Bertujuan untuk memberikan gambaran tipical skor yang di capai oleh
subjek. Data yang disajikan dengan ukuran-ukuran gejala pusat lebih mudah
dibaca dibandingkan dengan data yang masih dalam keadaan terserak. Posisi atau
letak pusat data yang ada dapat dilihat dari besarnya modus, Median dan Mean.
Modus adalah data yang paling sering muncul. Media adalah nilai tengah dan mean
adalah rata-rata.
b.
Variabilitas
Variabilitas
atau variasi Bertujuan untuk mengukur sejauh mana skor tersebar terpisah.
Variabilitas suatu data dapat diukur oleh Range, Quartil deviasi, Varians dan
Simpangan Baku atau standar Deviasi.
c.
kurva
normal
Kurva
Normal bercirikan 50 % skor berada dibawah nilai rata-rata dan 50% sisanya
berada di atas nilai rata-rata. Pada sebuah curve normal besar nilai rata-rata
, median dan modus sama. Sebagian besar peserta mendapat skor mendekati
rata-rata; semakin jauh skor dari rata-rata semakin sedikit jumlah peserta yang
mencapai skor itu Angka atau persentase skor tertentu berada di
antara ± 1 SD, ± 2 SD, dll.
d.
Distribusi
Miring
Distribusi miring terbagi menjadi dua jenis yaitu distribusi miring
positif dan distribusi miring negatif. Distribusi miring positif bercirikan
data skor rendah lebih banyak dari pada skor tinggi. Sebaliknya Distibusi
miring negatif bercirikan sedikit Data skor rendah dan banyak data skor tinggi.
Pada Distibusi Miring positif modus berada pada persebaran data
rendah, median di tengah dan mean berada pada data tinggi. Kemudian pada
distribusi Miring Negatif mean berada pada score rendah, median di tengah dan
modus berada pada data tinggi.
e.
Posisi
Relatif
Posisi relatif mengambarkan di mana skor terkait dengan semua skor
lainnya dalam distribusi. Dengan
mengukur Posisi Relatif Memungkinkan untuk membandingkan kinerja siswa di dua
atau lebih tes yang berbeda asalkan skor didasarkan pada kelompok yang sama.
Ada 2 tipe untuk mengetahui Posisi relatif
yaitu jenjang persentil dan Skor Baku.
1)
Jenjang
Persentil
Berkaitan
dengan kedudukan atau posisi relatif angka dalam suatu distribusi frekuensi
2)
Skor
Baku
Skor baku adalah
Skor yang diturunkan berdasarkan seberapa jauh skor mentah dari titik referensi
dalam hal unit standar deviasi. Skor baku digunakan untuk melihat bagaimana
kedudukan data dibandingkan dengan data lainnya ataupun kedudukan data dalam
kelompok data. Ada tiga skor baku yang sering digunakan dalam penelitian yaitu
Z score, T Score dan Stanine.
·
Z
Score
Nilai
suatu Z-score adalah merupakan suatu ukuran yang
menentukan seberapa besar jarak suatu nilai (dari observasi suatu set sample)
terhadap rata-ratanya dalam satuan standar deviasinya. Karakteristik dari Z
score adalah selalu menghasilkan distribusi data dengan Mean = 0, Standar
Deviasi = 1, Nilainya postif jika score
diatas nilai rata-rata dan negatif jika score dibawah rata-rata. Z crore dapa
dihitung dengan menggunakan persamaan :
· T
Score
T score adalah transformasi skor z di mana T = 10 (z) + 50. T-score
adalah skor tersdandar yang menghasilkan distrubusi dengan mean = 50 dan SD=10
dan nilai selalu positif.
· Stanine
Stanine atau Skala Sembilan merupakan transformasi z Skor di mana
stanine = 2 (z) + 5 dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. Stanine adalah nilai
Standar berskala Sembilan dengan rentang skala di mulai 1 sampai 9.
f. Releationship
Releationship
digunakan untuk memberikan gambaran mengenai hubungan antara dua variabel.
Untuk mengambarkan besar kecilnya hubungan antara dua variabel Dinyatakan dalam
bilangan yang
disebut Coefisien Korelasi yang besarnya dari 0 -1.
Tipe dari Coefisien
korelasi bergantung pada skala pengukuran variabel yang digunakan. Sehubungan
dengan hal tersebut ada dua tipe yaitu Spearmen Rho dan Pearson r.
EmoticonEmoticon