Info Covid-19 : Suhu ideal Virus Corona untul berkembang biak dan suhu resistennya

Terkait dengan adakah pengaruh suhu terhadap perkembang biakan dan penularan virus corona masih merupakan bahan kajian kotemporer yang banyak menimbulkan perbedaan pendapat dan hasil penelitian. Namun sejumlah besar penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa suhu mempengaruhi tingka laku virus corona.

COVID-19

Sebuah jurnal berjudul Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents yang dipublikasikan 31 januari 2020 menyebutkan bawah Human coronaviruses can remain infectious on inanimate surfaces at room temperature for up to 9 days. At a temperature of 30°C or more the duration of persistence is shorter. Veterinary coronaviruses have been shown to persist even longer for 28 d[1] .Pada kasus terinfeksi virus corona dapat bertahan hidup dan melakukan transmisi atau penularan pada suhu kamar (20-25°C) sehingga pada rentang suhu dibawah 26°C virus corona mempunyai resitansi untuk berhana hidup dan berkembang biak melalui infeksi inang. 

Sementara pada suhu 30°C atau diatasnya durasi bertahan hidup virus coronoa lebih rendah. Informasi lain dikatakan bahwa sama dengan virus secara umum dimana pada suhu 56°C virus corona tidak dapat lagi bertahan hidup.

Covid-19 Info : Cara Dasar Melindungi Diri dari Virus Corona

Dalam sebuah penelitian pada laboratory-grown copy of the coronavirus (SARS-CoV-2) menujukkan menunjukkan bahwa panas memengaruhi virus dan memengaruhi perilakunya. Nicholls dan rekan-rekannya dari tim di Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, Cina, sebelumnya menghasilkan penelitian, yang diterbitkan pada bulan Februari , dengan memperhatikan efek panas terhadap aktivitas virus corona. 

Penelitian mereka didasarkan pada salah satu salinan SARS-CoV-2 yang dikembangkan laboratorium pertama di dunia. Mereka mengatakan bawah Temperatur dapat secara signifikan mengubah transmisi COVID-19 dan juga mengatakan bahwa "virus sangat sensitif terhadap suhu tinggi[2].

Kaiatanya dengan suhu, temperature rata-rata lingkungan suatu negara yang dipengaruhi oleh posisi geografis dikatakan berpengaruh terhadap trasmisi virus corona. Satu makalah penelitian baru-baru ini mendukung pernyataan ini dengan menunjukkan kedekatan titik api utama. 

Para peneliti menyebutkan  bahwa COVID-19 telah membentuk penyebaran komunitas yang signifikan di kota-kota dan wilayah hanya sepanjang distribusi timur-barat yang sempit kira-kira sepanjang 30-50 koridor lintang utara pada pola cuaca yang sama secara konsisten ( 5-11 derajat C [41 hingga 51 F] dan kelembaban 47-79 persen)[3] .

Suhu ideal Virus Corona untul berkembang biak dan suhu resistennya

Seperti yang terlihat pada gambar diatas. negara-negara yang hingga bulan maret ini mengalami kasus desiase akibat virus corona dalam jumlah besar berada pada zona kuning seperi halnya neraga italia dan USA. 

Kumpulan Poster dan Gambar Informasi Covid-19 untuk di share

Kemudian Jumlah pasien dan kematian yang dilaporkan di Asia Tenggara jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan daerah beriklim lebih yang tercatat. Sehingga hubungan antara suhu di kota-kota yang terkena COVID-19 patut mendapat perhatian khusus.

Di china sendiri dari data yang dikumuplkan saat awal mula penyebaran virus sebelum pemerintah china mengambil tindakan ditemukan bahwa kota-kota di Cina utara, di mana suhu dan kelembaban relatif lebih rendah, memiliki nilai transmisi yang lebih besar dari pada kota-kota di sepanjang pantai tenggara china.



[1] G Kampf, D Todt, and D Pfaender, ‘Persistence of Coronaviruses on Inanimate Surfaces and Their Inactivation with Biocidal Agents’, Journal of Hospital Infection, 2020.
[2] John Roach, ‘Higher Temperatures Affect Survival of New Coronavirus, Pathologist Says’, Https://Www.Accuweather.Com/, 2020 <https://www.accuweather.com/en/health-wellness/higher-temperatures-affect-survival-of-new-coronavirus-pathologist-says/700800>.
[3] Roach.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon