bagaimana Keterkaitan Antara Virus Corona dan Fisika Modern ? berikut penjelasannya
Virus Corona
Korona virus atau
coronavirus adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam
keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales[1]. Kelompok virus ini yang
dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).
Kasus Covid-19 yang belakangan meresehkan
masyarakat dunia juga disebabkan oleh virus corona. Ini bukan kali pertama
virus corona menyebabkan wabah karena sebelumnya virus corona juga menjadi
penyebab penyakit seperti SARS dan MERS.
Manifestasi klinis yang
muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan
penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan
diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati
infeksi koronavirus pada manusia.
Koronavirus merupakan virus beramplop dengan
genom RNA utas tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah
genom koronavirus berkisar antara 27–34 kilo pasangan basa, terbesar di antara
virus RNA yang diketahui[2].
Baca Juga : Cara penyebaran Virus Corona Pertama Kali
Nama koronavirus berasal
dari bahasa Latin corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan
partikel virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada
mahkota atau korona matahari.
Struktur Virus Corona |
Fisika Modern
Fisika modern merupakan
salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi
pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau gelombang. Pada
prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas dalam
fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam
kecepatan tinggi.
Keterkaitan Fisika Modern dan Virus Corona
Jadi hubungan atau
keterkaitan antara keduanya adalah kita sama-sama membahas mengenai sebuah
objek sangat kecil yang tidak bisa diamati langsung. Untuk mengamatinya harus
mengunakan bantuan alat yang bisa memperbesar objek sampai ukuran tertentu.
Keterkaitan lainnya
adalah dalam perunutan sejarah dimana virus pertama kali diidentifikasi
keberadaannya pada tahun 1935 yang ditemukan berkat terlebih dahulu
ditemukannya alat pembesar yang disebut microskop elektron pada tahun 1931[3].
Mikroskop elektron adalah
sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta
kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.
Mikroskop elektron
pertama kali ditemukan oleh Ernst Ruska tahun 1931 yang dikembangkan
berdasarkan basic teori dari Fisika Modern yaitu ditemukan suatu fenomena di
mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom [elektromagnet], dalam suasana
hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang
100.000 kali lebih kecil dari cahaya[4].
[1] Tim Wikipedia, ‘Koronavirus’, Wikipedia, 2020 <https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus>.
[2] Wikipedia.
[3] Wiki Tim, ‘Mikroskop Elektron’, Wikipedia, 2009 <https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron>
[accessed 31 March 2020].
[4] Tim.
EmoticonEmoticon