Secara
historik, termodinamika berasal dari usaha manusia untuk mengubah panas menjadi
kerja mekanik dengan cara yang seefisien mungkin. Dalam mekanika, kerja didefinisikan
sebagai produk antara gaya dan jarak searah gaya yang ditempuh akibat gaya yang
bekerja ini. Jadi :
Hubungan
ini sangat berguna karena dengannya kita dapat mengitung kerja yang diperlukan
untuk menaikkan beban, untuk merenggangkan kawat, ataupun untuk memindahkan
suatu partikel bermuatan melalui medan magnet.
Karena
kita menggunakan termodinamika dari segi makroskopis, maka sangat berguna bila
konsep kerja ini kita hubungkan dengan konsep sistem, sifat, dan proses. Oleh
karena itu dalam termodinamika, kerja didefiniskan sebagai berikut : “kerja adalah interaksi antara dua sistem
sedemikian hingga apa yang terjadi pada tiap sistem pada permukaan batas
interaksinya dapat diulangi dengan efek tunggal di luar tiap sistem berupa
perubahan tinggi suatu beban dalam medan potensial gravitasi”
Kalor
dan usaha sama-sama berdimensi tenaga (energi). Kalor merupakan tenaga yang
dipindahkan (ditransferkan) dari suatu benda ke benda lain karena adanya
perbedaan temperatur. Dan bila transfer tenaga tersebut tidak terkait dengan
perbedaan temperatur, disebut usaha (work).
Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung pada
proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik,
isotermal, dan adiabatik.
Tinjaulah
suatu gas yang berada dalam tabung dengan penutup berbentuk piston yang dapat
bergerak bebas, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 |
|
Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan
berikut:
a.
Jika gas memuai sehingga perubahan
volumenya berharga positif, gas (sistem) tersebut dikatakan melakukan usaha
yang menyebabkan volumenya bertambah. Dengan demikian, usaha W sistem
berharga positif.
b.
Jika gas dimampatkan atau ditekan
sehingga perubahan volumenya berharga negatif, pada gas (sistem) diberikan
usaha yang menyebabkan volume sistem berkurang. Dengan demikian, usaha W pada
tersebut sistem ini bernilai negatif.
Dari persamaan tersebut dan grafik
hubungan tekanan (P) terhadap (V) pada Gambar a dan b. Dapat disimpulkan bahwa “suatu sistem dikatakan melakukan usaha (W berharga positif) atau
sistem diberi usaha (W berharga
negatif), jika pada sistem tersebut terjadi perubahan volume (∆V).”.
2.2 Usaha Dan Proses Dalam
Termodinamika
Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara
panas dan usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah
yang dimaksud sistem dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami
penggunaan kedua istilah tersebut dalam termodinamika, perhatikanlah Gambar
2.2. berikut.
Gambar 2.2. Bola
besi dan air merupakan sistem yang diamati. Adapun, udara luar merupakan
lingkungannya.
Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda tersebut
menjadi objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar
disebut lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi
sistem tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah
besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor,
usaha, dan energi dalam.
Proses
termodinamika yang terjadi pada gas terdiri dari proses isobarik, proses
isokorik, proses isotermis, dan proses adiabatik. Energi selalu berkaitan
dengan usaha. Telah kita ketahui bahwa usaha merupakan hasil perkalian gaya dengan perpindahan (W = F × s).
Pada gambar
diatas memperlihatkan penampang air silinder yang didalamnya terdapat gas
piston (pengisap). Piston ini dapat bergerak bebas naik turun. Jika luas piston
A dan tekanan gas P, maka gas akan mendorong piston dengan gaya F = P × A. Oleh
karena itu, usaha yang dilakukan gas adalah W = F × Δs . Jika F = P × A, maka W
= P × A × Δs.
Dan jika
W = P ×
ΔV atau W = P (V2 – V1)
Keterangan:
W : Usaha (J)
P : Tekanan
(N/m2)
V1 :
Volume awal (m3)
V2 :
Volume akhir (m3)
2.2.1.
|
Proses isotermal
adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut Hukum Boyle,
proses isotermal dapat dinyatakan dengan persamaan :
Gambar 2.3 |
Dalam
proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga persamaan W = p
∆V tidak dapat langsung digunakan.
2.2.2
|
Proses isokhorik
adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume tetap. Menurut Hukum
Gay-Lussac proses isokhorik pada gas dapat dinyatakan dengan persamaan :
Gambar 2.4 |
Atau
Oleh karena perubahan volume dalam
proses isokhorik ∆V = 0 maka usahanya W = 0.
2.2.3
|
Proses isobarik
adalah suatu proses perubahan keadaan
gas pada tekanan tetap. Menurut Hukum Charles, persamaan keadaangas pada
proses isobarik dinyatakan dengan persamaan:
Gambar 2.5 |
Atau
2.2.4
Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses
perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor (Q) yang masuk atau keluar
dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sistem
menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau disebut juga bahan
adiabatik. Adapun, bahan-bahan yang bersifat mudah menghantarkan kalor
disebut bahan diatermik. Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson
sebagai berikut :
|
Dari kurva hubungan p – V tersebut,
dapat mengetahui bahwa:
1.
Kurva proses adiabatik lebih curam
daripada kurva proses isotermal.
2.
Gambar 2.6 |
Oleh karena sistem tidak melepaskan atau
menerima kalor, pada kalor sistem proses adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi dalam sistem tersebut.
2.3 Usaha Dalam
Suatu Siklus : Diagram Indikator
Bila suatu sistem pada
waktu mengalami suatu deretan proses kembali ke keadaan semula, dikatakan
sistem itu telah mengalami suatu siklus. Kerja total sistem itu adalah:
Di sini tanda
Jumlah
kerja yang dilakukan oleh piston suatu mesin silinder atau kompresor dapat
ditentukan dari diagram indikator. Ini adalah diagram tekanan terhadap volume
(kedudukan piston) yang diperoleh dari suatu alat yang disebut indikator. Kerja
yang dilakukan pada piston selama siklus adalah :
Disini
A adalah luas piston, dan L adalah jarak yang ditempuh (panjang langkah).
Persamaan daiats dapat ditulis dalam tekanan efektif rata-rata (pm) sebagai:
Dimana
L adalah penjang langkah piston. Tekanan efektif rata-rata adalah sama dengan
tinggi rat-rata diagram indikator yang dikalikan denngan konstanta pegas.
Gambar
2.7.
Diagram Indikator
2.4 . Contoh Usaha dalam Termodinamika
1.
Batang elastik
Untuk
batang elastik mengalami tarikan dan tekanan, koordinat intensif dan ekstensif
adalah tegangan
tanda negatif menyatakan bahwa bila dε positif,
kerja dilakukan pada batang. Untuk mengintegralkan persamaan diatas, kita harus
mengetahui hubungan anatra tegangan dan rengan untuk proses yang bersangkutan.
Untuk proses isotermik, hubungan ini dinyatakan sebagai modulus elastisitas
Young isotermik:
2.
Kawat yang direnggangkan
Bila tegangan
3.
Lapisan Permukaan
Kita tinjau suatu lapisan permukaan dengan
tegangan permukaan φ. Untuk perubahan luas yang kecil dA, kerja yang dilakukan
adalah:
4.
Sel Reversibel
Tinjau
sesuatu sel reversibel dengan emf ε yang dihubungkan dengan suatu
potensiometer, yang diperlihatkan pada Gambar
2.8.
Gambar
2.8. Transfer listrik yang reversibel
Bila
pada suatu titik arusnya nol, maka potensial penyumbang pada titik tersebut
sama dengan emf ε dari reaksi kimia. Misalkan perbedaan potensial luar dapat
dibuat lebih kecil dari ε dan misalkan sejumlah muatan listrik yang positif,
dQe. dialirkan melalui jaringan luar dari elektroda positif ke elektroda
negatif.
Kerja yang dilakukan oleh sel:
Tanda
negatif di sisni diberikan karena bila sel melepaskan muatan melalui jaringan
luar, maka dQe adalah bilangan negatif. Jadi muatan sel berkurang sejumlah dQe.
Bila perbedaan potensial luar dibuat sedikit lebih besar dari ε, muatam listrik
dibawa ke arah yang berlawanan, dan mengisi sel yang bersangkutan dengan
pertambahan Qe atau dQe yang positif. Dalam kedua hal di atas, kerja dinyatakan
oleh persamaan
Karena
arus I sama dengan dQe/dt; untuk t adalah waktu, persamaan
persamaan
diatas merupakan dasar definisi dan satuan daya yang disebut watt. Satu watt
adalah daya yang dihasilkan oleh arus 1 ampere yang mengalis melalui potensial
1 volt.
Walaupun kerja p dV merupakan kerja yang paling sering
dijumpai, perlu dipahami bahwa ada beberapa jenis kerja lain yang dapat
dilakukan. Tabel berikut mengikhtisarkan jenis-jenis kerja diatas.
Tabel 1. Kerja umum
CONTOH
SOAL 1
Perbaikan proses
yang digambarkan pada gamabr 54. suatu gas (sistem) mengembang dari volume 1500
cm3 menjadi 2000 cm3 dan menerima kerja 20.000 N.cm dari
suatu kincir. Tekanan di dalam tetap 100N/cm2. Tentukan jumlah kerja
yang dilakukan oleh sistem.
Jawaban:
Gambar 2.9
Gas mengembang kerena terdorongnya piston akibat pemanasan gas oleh kerja
kincir
CONTOH
SOAL 2
Dua meter kubik gas
Helium bersuhu 27 derajat Celcius dipanaskan secara isobarik sehingga suhunya
menjadi 77 derajat Celcius. Jika tekanan sistem 3 x 105 Pa.
Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!
Jawaban:
Besaran yang diketahui.
Sebelum menghitung usaha pada proses isobaris, tentukan terlebih dahulu volume pada keadaan kedua yaitu
Usaha pada proses isobar adalah
EmoticonEmoticon