4 Kata Tabu yang tidak boleh guru Ucapkan

kata tabu bagi guru
Kata tidak boleh di ucapkan guru

Ucapan, -- Kata-kata yang di ucapkan guru adalah senjata utama dalam mengajar. Kata-kata yang guru pilih dan ucapkan selalu mempunyai konsekuensi. entah bisa membangun siswa atau malah merusak, membuat siswa down dan membuat mereka menjadi tidak percaya diri.

Mengucapkan kata-kata negatif saat mengajar adalah hal tabu bagi guru. Penelitian menunjukan bahwa Ucapan dan kata-kata negatif “lebih kuat” dari pada ucapan dan kata-kata positif. Ucapan negatif ini terbukti lebih diperhatikan, sifatnya lebih emosional, dan bahkan akan diingat lebih lama dari pada ucapan positif (Baumeister et al., 2001). Dalam psikologi hal ini diistilahkan sebagai “Negatif Bias” Inilah alasan mengapa kita lebih mengigat prilaku buruk orang lain kepada kita dari pada kebaikannya. Mungkin si dia hanya menyakiti kita 1 kali tapi terasa lebih fresh dan rinci di ingatan kita dari pada 1000 kebaikannya.

Baca juga :  Aneka Warna Guru

Usia sekolah adalah masa untuk menemukan jati diri, Emosi mereka belum stabil. Dampak dari kata negatif yang mungkin kita ucapkan secara tidak sadar bisa berdampak besar, bisa mempengaruhi cara mereka belajar kedapannya dan bahkan bisa mempengaruhi masa depannya. Berkaitan dengan ini setidaknya ada 4 kata-kata negatif yang sering kali di ucapkan guru kepada siswanya dan harus anda hindari.


    1. Kata Bodoh


    Bodoh Masa semudah ini kamu tidak bisa ?

    dasar bodo begini kalau kamu tidak belajar !!

    jangan pernah mengatakan bodoh, inilah adalah hal tabu bagi guru. Ketika kita mengucapkan kata bodoh baik sadar maupun tidak sadar kepada siswa apalagi di depan kelas, disaksikan oleh teman-temannya akan berdampak buruk pada psikologi sang anak. Bisa jadi Karena kata “bodoh” yang kita ucapkan membuat mereka menjadi pribadi yang pesimis, tidak mau berusaha dan cepat menyerah. Dan perlu diketahui dalam pendidikan tidak ada anak bodoh, salah satu penyebab mereka tidak belajar sebaik temannya adalah metode belajar di kelas yang tidak sesuai dengan dirinya.

    2. Kamu tidak bisa


    “Kamu tidak bisa ini terlalu sulit”

    Kata ini secara langsung memberikan sugesti kepada siswa bahwa “percuma berusaha toh tidak akan bisa” mereka pun bisa menjadi pasif dan tidak bersemangat. Dan ini bertentangan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, dari tidak bisa menjadi bisa.


    Dilansir dari Psychology Today, melalui MRI scanner terlihat jelas bahwa lusinan hormon pemicu stres otomatis muncul selama kurang dari satu detik setelah mendengar kata “tidak”. Ini akan memberikan efek negatif pada fungsi otak dan jiga dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan dampak yang permanen.

    3. Dasar Anak Nakal


    Kadang mungkin kita sebagai guru tidak tahan dengan tingkah laku beberapa ssiwa, dan lantas menghujatnya dengan perkataan “nakal”...

    Kata nakal ini akan mengSugest siswa, akan masuk dan memenuhi alam bawah sadar, yang bisa sangat berbahaya bagi pembentukan akhlak anak di masa depan. Bisa jadi mereka tidak nakal, tapi karena perkataan kita mereka pun berasumsi “saya memang begini, dan tidak apa dengan begini”.

    4. Kok temanmu bisa Kamu tidak



    Kata ini bersifat membandingkan, mungkin maksudnya untuk memotivasi namun tak jarang siswa malah menjadi frustasi, menyebabkan mereka jadi tidak bersemangat, kehilangan percaya diri dan merasa apapun yang mereka lakukan tidak akan dihargai, mereka pun apatis.

    Membandingkan siswa dengan siswa lainnya pada suatu bidang tidak bisa dibenarkan, misalnya “kok ujian fisika temanmu dapat nilai 90 sementara kamu malah 50” sementara memang siswa yang anda katai tidak terlalu pandai dengan fisika dan lebih bagus di mata pelajaran lainnya. Dampaknya adalah dia akan kehilangan semangat bahkan untuk bidang yang seharusnya mereka bisa.

    Mengatur dan mengendalikan emosi merupakan bagian dari komptensi kepribadian yang harus dimiliki guru. Ucapan negatif harus dihindari, gantilah dengan redaksi kata positif. Bukan hanya saat kegiatan belajar mengajar tetapi juga di lingkungan sosial pada umumnya. Dengan berkata baik kita bisa menjaga perasaan orang lain dan lebih dari itu hal ini adalah bagian dari pada keimanan kita selaku ummat Muslim.

    “barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah dia berkata baik atau diam” (H.R Bukhari dan Muslim)

    Artikel Terkait


    EmoticonEmoticon