Hewan Le Gevaudan hewan ganas tidak teridentifikasi

Pada pertengahan 1760-an, di laporkan terjadi kerusakan besar yang disebabkan oleh hewan ganas di daerah pegunungan di selatan dan bagiah tengah Prancis. Hewan ini dikenal dengan nama lokal yaitu Le Gevaudan.



Le Gevaudan digambarkan sebagai hewan dengan perawakan berkai empat seprti serigala namu dengan fisik yang jauh lebih tinggi dari serigala. Kaki-kakinya diperkuat dengan cakar. Warna bulunya dominan kemerahan, kepalanya besar, dan moncongnya berbentuk seperti anjing greyhound; telinganya kecil dan lurus; dadanya lebar dan mempunyai warna yang cenderung keabu-abuan; punggungnya bergaris hitam; mulutnya yang besar dilengkapi dengan gigi yang tajam.

Para petani lokal menyebutnya dengan sebutan loup-garou yang artinya adalah manusia serigala. Pada penyerangan tahun 1760 tersebut banyak korban jiwa berjatuhan. Saat pembantaian berlangsung, cerita yang menyebar bahwa makhluk itu tidak bisa dijatuhkan dengan pisau, tombak, atau peluru. Bahkan Pemburu yang disewa melaporkan tembakan jarak dekat, hanya bisa membuat hewan ini mundur dan tetap menyerang di lokasi lain.


Akhirnya, Raja Louis XV waktu itu mengirim pasukan kavaleri ke wilayah tersebut. Para prajurit mengamati melakukan pencarian "binatang Gevaudan" secara besar-besaran. Prajurit tersebut sempat menemukan lokasi persembunyian gevaudan ini, namun tidak berhasil membunuhnya dan berhasil lolos.

Raja Louis XV

Sempat ada harapan bahwa binatang gevaudan ini telah mati karena luka. Namun beberapa minggu setelahnya, beberapa penduduk melihat makhluk ini kembali dan kemudian kepanikan tersebar. Saat kepanikan menyebar, seluruh desa ditinggalkan.

Sekarang issue hewan buas ini telah menjadi sensasi internasional. Hewan gevaudan ditetapkan sebagai "Spesies baru". Pada saat itu hingga 19 Juni 1767, binatang Gevaudan telah membunuh sekitar enam puluh orang, banyak dari mereka adalah anak-anak.

Sampai akhirnya seorang pemburu bernama Jean Chastel berhasil membunuhnya dengan menggunakan peluru perak. Saat perut hewan itu dibuka, ditemukan sisa tulang belulang anak kecil.

Kematian makhluk itu menyebabkan kegembiraan dikalangan penduduku lokal. Mayat hewan ini diserahkan ke pihak istana kerajaan di Versailles dan dikubur pada lokasi yang sampai sekarang tidak terungkap tempatnya. Peneliti yang berusaha mengidentifikasi makhluk ini tidak pernah menemukan tulang berulangnya, memunculkan banya spekulasi tentang identitas makhluk ini.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon