Kerangka Teori Data-Driven Organization pada Kementerian Keuangan

Tags

 

Gambar tersebut menunjukkan bahwa upaya untuk membangun Kementerian Keuangan menjadi data-driven organization 11 . perlu memperhatikan hubungan timbal balik di antara tahapan pada kerangka teori tersebut. Rangkaian tahapan dari bawah ke atas, yaitu dari data menuju nilai, merupakan proses yang bersifat “memandu” agar setiap tahapan di tingkat atas memiliki fondasi yang kokoh di tingkat bawah. Sebagai contoh, informasi yang valid hanya akan dapat diperoleh jika data yang digunakan adalah data yang akurat. Demikian juga, keputusan yang berkualitas hanya dapat diambil jika pembuat keputusan memiliki pemahaman yang utuh, bukan hanya terhadap informasi yang dimiliki, tetapi juga konteks atas informasi tersebut.

 

Begitu juga sebaliknya, rangkaian tahapan dari atas ke bawah, yaitu dari nilai menuju data, merupakan proses yang bersifat “mengarahkan” agar setiap tahapan di tingkat bawah sejalan dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai di tingkat atas. Sebagai contoh, ketika masyarakat memandang penting dan mendesak agar pemerintah melindungi kelompok masyarakat yang terdampak selama pandemi, maka pemerintah perlu mengambil tindakan berupa penyediaan bantuan sosial. Selanjutnya, sejumlah keputusan perlu diambil seperti mengalokasikan anggaran, menetapkan mekanisme penyaluran, dan menyusun mekanisme pertanggungjawaban. Proses ini dilanjutkan dengan mendapatkan pemahaman yang utuh seperti demografi masyarakat miskin, tingkat penghasilan masyarakat, dan indikator keberhasilan program sosial. Proses ini terus berlanjut sampai pada tingkat data, seperti pengumpulan, pengolahan dan analisis data, agar program pemerintah di bidang sosial tersebut tepat sasaran. Pemilihan bentuk piramida untuk menggambarkan hubungan dalam konstruksi data-driven organization juga bukan tanpa alasan. 


Bagian yang berada di bagian bawah selalu memiliki area yang lebih luas dibandingkan bagian di atasnya. Tujuannya adalah untuk Begitu juga sebaliknya, rangkaian tahapan dari atas ke bawah, yaitu dari nilai menuju data, merupakan proses yang bersifat “mengarahkan” agar setiap tahapan di tingkat bawah sejalan dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai di tingkat atas. Sebagai contoh, ketika masyarakat memandang penting dan mendesak agar pemerintah melindungi kelompok masyarakat yang terdampak selama pandemi, maka pemerintah perlu mengambil tindakan berupa penyediaan bantuan sosial. Selanjutnya, sejumlah keputusan perlu diambil seperti mengalokasikan anggaran, menetapkan mekanisme penyaluran, dan menyusun mekanisme pertanggungjawaban. Proses ini dilanjutkan dengan mendapatkan pemahaman yang utuh seperti demografi masyarakat miskin, tingkat penghasilan masyarakat, dan indikator keberhasilan program sosial. Proses ini terus berlanjut sampai pada tingkat data, seperti pengumpulan, pengolahan dan analisis data, agar program pemerintah di bidang sosial tersebut tepat sasaran. Pemilihan bentuk piramida untuk menggambarkan hubungan dalam konstruksi data-driven organization juga bukan tanpa alasan. Bagian yang berada di bagian bawah selalu memiliki area yang lebih luas dibandingkan bagian di atasnya. Tujuannya adalah untuk para pelaku dan orang-orang yang terdampak. Pendekatan ini merupakan bentuk emansipasi para pemangku kepentingan dan memperbesar peluang suksesnya transformasi. Seperti yang dinyatakan Robin Tye, Chief Operating Officer dari Ernst and Young, “Yang penting adalah setiap orang merasa bagian dari proses. Tidaklah baik mengambil keputusan yang benar, tetapi tidak seorang pun yang mendukung”.

 

Ekosistem yang baik memberikan kesempatan pada tiap orang untuk mengemukakan pandangan dan interpretasinya jika terjadi perbedaan pendapat dengan tetap memastikan setiap orang menjadi bagian konstruktif dari tim. Tentu saja ada potensi risiko jika melibatkan partisipasi terlalu banyak orang. Jika tidak ada batasan tingkat keterlibatan, maka proses transformasi akan dihadapkan pada lambannya proses dan masukan yang saling bertentangan. Oleh karena itu, proses transformasi Kementerian Keuangan menuju data-driven organization pelu mencari keseimbangan antara jumlah yang terlibat dan tingkat kedalaman partisipasi di satu sisi dan tingkat kendali dan kemajuan proses di sisi lain.


Sumber : Kemenku. 2021. Membangun budaya bangsa dikementrian keungan

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon