Sumber gambar :carmencitta.me
(http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/06/delapan-fakta-tentang-aurora-yang-mempesona)
Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Angin surya ini adalah aliran
elektron dan proton yang
terlepas dari matahari akibat tingginya energi kinetik yang dimiliki kedua
partikel serta suhu matahari. Aliran partikel-partikel angin surya ini
terperangkap di medan magnetik bumi, beberapa dari partikel-partikel ini
mengarah ke kutub bumi dengan kecepatan yang terus bertambah.Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Angin surya ini adalah aliran
Benturan
antara partikel-partikel ini dan atom-atom yang terdapat dalam atmosfer bumi
melepaskan energi yang menyebabkan terbentuknya aurora di kutub bumi yang
nampak seperti lingkaran besar yang mengelilingi kutub. Makanya aurora lebih
sering muncul dan bersinar lebih terang ketika matahari sedang aktif-aktifnya
mengeluarkan Corona Mass Ejection yang menyebabkan meningkatnya intensitas dari
angin surya.
Energi
yang dilepaskan pada saat partikel tersebut bertubrukan dapat dilihat secara
visual melalui warna cahaya yang berbeda-beda. Warna yang terlihat bergantung
pada ketinggian dan jenis molekul yang ada.
Pada
ketinggian di atas 300 km partakel tersebut bertumbukan dengan atom hydrogen
menimbulkan warna aurora kemerah-merahan. Ketinggian 140 km, tumbukan dengan
molekul oksigen menimbulkan aurora biru atau ungu. Ketinggian 100 km, partikel
bertumbukan dengan atom oksigen dan nitrogen menimbulkan cahaya warna hijau
atau merah muda.
Di
bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan
magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama
Aurora Borealis, yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama
Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat
kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah
tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan
Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora
Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di
puncak gunung di iklim tropis.
kemagnetan
di bumi adalah kemunculan aurora di daerah kutub. Misalkan sebuah muatan dengan
kecepatan tertentu masuk ke dalam daerah yang mengandung medan magnet dengan
sudut yang tidak tegak lurus dengan medan magnet. Bentuk lintasan partikel
berubah menjadi spiral. Bumi memiliki medan magnet dengan arah keluar dari
kutub selatan (kutub utara geografi bumi) dan masuk di utara (kutub selatan
geografi bumi) . jika partikel bermuatan dari luar angkasa masuk ke bumi dengan
sudut tertentu, maka partikel tersebut akan bergerak dan melintasi menuju ke
arah kutub bumi. selama bergerak dalam lintasan spiral, partikel memiliki
percepatan sehingga memancarkan gelombang elektromagnetik. saat mendekati kutub
bumi, konsentrasi partikel besar dan gelimbang elektromagnetik sangat besar.
dan dapat di amati di langit kutub bumi.
EmoticonEmoticon