Kisah Nabi Muhammad Saw

Bismillah
Sudah Kenalkah kita dengan Nabi kita Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ? ataukah kita hanya mengetahui sekedar namanya saja.
Mirisnya mungkin sebagain dari kita lebih mengenal nama dan sejara hidup para artis/aktor, pemain sepak bola, karakter film dan sebagainya  dibandingkan dengan sejarah hidup nabi kita muhammad SAW.



Padahal kedamaian dan ketentraman yang kita rasakan selama ini tak lain dan tak bukan karena jasa beliau yang membebaskan ummat manusia dari pahitnya era kejahiliaan.
Bahkan Allah SWT dan para malaikat bersalawat kepada beliau sehingga suatu kesomobongan yang amat besar jikalau kita yang hanya manusia biasa ini malah enggan bersalawat kepadanya.

Semoga Allah SWT menyelamatkan kita dari kesombongan karena tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat kesembongan sekecil apapun itu.

 Kemudian mungkin kita bertanya-tanya Perlukah kita mengenal Beliau ?
Jawabannya adalah Sangat perlu wahai saudaraku sebagai bagian dari keimanan dan ketakwaan kita sebagai umat islam dalam menghambahkan diri kepada sang Pencipta Allah SWT.
Melalui artikel ini kami mencoba meringkas sejarah hidup nabi Muhammad SAW, namun sebagai ummat islam seyogyanya kita belajar sirah nabawi untuk mengenal nabi Muhammad SAW lebih detail.

Tanah Arab

Nabi Muhammad SAW lahir di tanah Arab yang juga disebut jaziratul Arab, jazirah artinya semenanjung. Ini dikarena bentu dari dataran arab layaknya sebuah semenanjung besar.




Orang-orang barat menyebutnya tanah Arab dengan nama “Arabia" saja. Termasuk orang-orang  Indonesia juga menyebut dengan tanah Arabia.

Berbeda dengan negara kita indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa sehingga iklimnya relatif berimbang dan suhu yang hangat tidak panas dan dingin, di negara arab kondisinya dapat di katakan ekstrim.

Sejauh mata memandang tak lepas dari hamparan pasir nan tandus.
 Udaranya disana di siang hari sangat panas. Kadang-kadang sampai mencapai hingga 46 derajat Celsius. Oleh sebab itu tanahnya sangat tandus dan kurus.

Jadi hendaknya kita bersyukur dengan keadaan lingkungan tanah Air kita tempat dimana kita hidup.  Alhamdulillah.
Dan kesyukuran itu tidak sebatas ucapan saja, tetapi hendaknya kita buktikan dalam bentuk pebuatan yakni dengan selalu menjaga lingkungan hidup kita.

Kota yang paling terkenal dan dimuliakan orang bukan hanya di Tanah Arab tetapi semua negara muslim di dunia ini, ialah Makkah. Sejak zaman purbakala hingga zaman sekarang ini orang-orang datang kesana dari segenap pen juru Tanah Arab bahkan seluruh dunia untuk menziarahi Ka'bah, Rumah Suci yang didirikan oleh Nabi Ibrohim As dan Nabi Ismail As.
Disudut Ka'bah itulah dipasangnya Batu Hitam atau Hajarul Aswad, yang diantarkan Qleh Malaikat Jibril untuk menjadi tanda mulainya Ibadat Tawaf, yaitu satu ibadat yang dilakukan dengan mengelilingi ka’bah.
KOTA MAKKAH.
Makkah pada zaman kuno terletak di garis ialu lintas perdagangan antara Yamaan (Arabia Selatan) dan Syiria dekat laut tengah. Kedua Negara ini pada zaman dahulu telah mencapai peradaban yang pesat dan dihubungkan oleh beberapa negeri-negeri. antara lain Makkah.

dipandang dari segi geografts kota Makkah atau mekah hampir terletak ditengah tengah Jazirah Arab. Oleh karena itu Kafilah-kafilah Arab dari segata penjuru tidaklah terlalu sulit untuk mencapai Makkah ini.

seperti halnya juga penduduk dikota Makkah, tidaklah sukar bagi mereka bepergian ke negeri tetangganya seperti ke Syam, Hiroh dan yaman.

Merunut sejarah awal prasebab terbentuknya kota mekah berhubungan dengan kisah air zamzam.

lokasi yang saat ini dikenal dengan nama makkah dulunya tak lain hanyalah sebuah lembah kosong tak berpenghuni yang oleh Nabi ibrahim As dijadikan tempat meninggalkan istrinya sitti hajar dan nabi ismail as yang waktu itu masih bayi, tentu saja nabi ibrahim as melakukan hal ini karena perintah dari Allah SWT.

Singkat cerita hajar menemukan sebuah sumber mata air di tempat dia meletakkan ismail yang kemudian di namakan air zamzam yang jika diartikan dalam bahasa indonesia zam-zam berarti mengumpullah-mengumpullah.

Sebelumnya Kejadian besar yang lain juga terjadi di daerah yaman, daerah arab selatan yaitu runtuhnya sebuah bendungan besar di tempat bernama Ma‘rib.

Pecahnya bendungan ini menimbulkan malapetaka yang besar pada penduduknya.
Untuk bertahan hidup mereka harus mencari lokasi dengan sumber mata air.

mulailah suku-suku arab asli keluar meninggalkan ma’rib dan melakukan perjalanan untuk mencari lokasi dengan sumber air untuk kembali melangsungkan kehidupannya.

Sebuah suku masyur yang terkenal dengan akhlaknya bernama suku jurhum memutuskan untuk menuju ke arab utara, negeri syam, saat ini negeri syam adalah negara palestina, libanon, syiriah dan yordania.

Untuk menuju syam suku jurhum ini mengambil rute dekat laut merah. Dengan Izin Allah SWT mereka menemukan lembah tempat hajar dan ismail as tadi bersama dengan mata air zamzam.

Akhirnya, karena dari awal suku jurhum ini memang mencari lokasi dengan sumber mata air mereka kemudian memutuskan untuk menetap di lembah tersebut.
Mereka pun mulai membangun tempat tinggal dan perekonomian, saat ini tempat tersebut dikenal dengan nama mekah.  

SILSILAH NABI MUHAMMAD S.A.W.

NabI Muhammad adalah anak dari Abdullah, anak Abdul Mutholiib, anak Hasyim, anak Manaf, anak Qushoi. anak Kilab, anak Murroh, anak Ka'ab, anak Luay, anak Gholib, anak Fihr, anak Malik, anak Nadar, anak Kinanah, anak Khuzaimah, anak Mudrikah, anak llyas, anak Mudar, anak Nizar, anak Ma'ad, anak Adnan. Dan dari Adnan itu terus bersambung dengan Nabi Ismail as, anak ibrahim as.

Nenek Nabi yang bernama Qushai pada abad kelima Masehi merupakan sosok terkemuka, dia mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Kekuasaannya ini di turunkan kecucu-cucunya sampai ke abdul mutholib kakek Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan dari fihak ibunya ialah: Nabi Muhammad s.a.w, anak Aminah, anak Wahb, anak Abdi Manaf, anak Zuhroh, anak Kilab, pada Kilab itulah bertemu Nasab ayahnya dengan Nasab ibunya. nasab artinya Keturunan Keluarga.

 KELAHIRAN NABI MUHAMMAD S.A.W.


Dikala umat manusia dalam keadaan kegelapan dan sudah kehilangan pegangan hidupnya, maka fahirlah ke dunia dari keluarga yang sederhana di kota Makkah (yang diiahirkan dirumah Abu Tholib di kampung Bani Hasyim) Seorang bayi yang kelak membawa perubahan hesar bagi Sejara peradaban dunia.

Bayi itu yatim. Bapaknya yang bernama Abdullah meninggal 7 bulan sebelum dia lahir, Kehadiran bayi itu disambut oleh neneknya: Abdul Muthollib dengan penuh kasih sayang dan kemudian bayi itu dibawanya kekaki Ka'bah. Ditempat Suci inilah bayi  itu diberi nama Muhammad.

 Menurut penanggalan para ahli kelahiran Muhammad saat itu adalah hari Senin tanggal 12 Rabi'ul awal tahun Gajah bertepatan tanggal 20 April tahun 571 Masehi.
Adapun sebab dinamakan tahun kelahiran Nabi muhammad SAW  sebagai tahun gajah, karena pada tahun itu kota Makkah diserang oleh suatu pasukan bergajah, bala tentara orang Nasroni dipimpin oleh Abrahah Gubernur dari kerajaan Nasrani yang memerintah di Yaman atau Arabia Selatan dan mereka bermaksud menghancurkan Ka'bah. Agar kelak orang-orang tidak datang ke makkah lagi dan merubah tujuan mereka ke yaman dimana telah dibangunkan gereja-gereja untuk para pengunjung.

Penduduk Makkah tentu tak dapat mempertahankan kotanyanya dari pasukan yang besar dan kuat itu, mereka ialu mengungsi ke bukit-bukit sekeliling Mekkah. Hanyalah Abdul Muthollib nenek Nabi Muhammad SAW. yang tinggal di Makkah Sebentar.

Kemudian waktu Abdul Muthollib hendak pergi mengungsi dilihatnya ontan-onta miliknya sudah ada di luar tapal batas Makkah. Abdul mutahlib melihat para prajurit tentara Abrahah menangkap onta Abdul Muthollib.

Tanpa rasa takut sedikitpun, nenek Nabi Muhammad SAW ini mendatangi  lasykar Abrahah dan Ialu menghadap langsung ke raja Yaman itu sendiri.

Abrahah tercengang meiihat kelakuan dan keberanian Abdul Muthollib yang datang hendak 'memintakan ontanya kembali.

Tetapi Abrahah mencemoh kepada Abdul Muthollib dia berkata

“ Mengapa engkau sampai begitu sedih memikirkan ontamu ? “
“Tidaklah engkau tahu bahwa sebentar Iagi Ka'bah akan kami runtuhkan?”

Dengan lancang Abdul Muthollib menjawab,
“Sayalah tuan yang harus menjaga onta-onta ini.”
“Sedang mengenai Ka'bah yang akan tuan hancurkan Kami tidak khawatir sedikitpun. sebab yang meniaganya Tuhan kami sendiri.”

Bahkan belum menyentuh kabbah, abrahah dan bala tentaranya sudah di hancur­kan oleh Allah swt. dengan mengirimkan burung ababil. Oleh karena itu Tahun tersebut di namakan dengan tahun gajah
Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Suatu kebiasaan atau budaya orang-orang arab kota makkah, terutama bagi kaum bangsawan adalah menyusuhkan dan menitipkan bayi-bayi mereka kepada para wanita budiyah (dusun di padang pasir).

Tujuannya adalah agar bayi-bayi mereka dapat menghirup hawa yang segar, terhindar dari penyakit-penyakit kota dan agar dapat belajar berbicara bahasa arab yang murni secara fasih.

Begitu pula dengan baginda rasulullah SAW. Beliau di serahkan kepada perempuan dari bani sa’ad bernama halimah sa’diyah.  Diperkampungan bani sa’ad inilah nabi Muhammad SAW di asuh dan dibesarkan hingga berusia lima tahun.

Halimah sangat menyayangi muhammad kecil bahkan saking sayangnya ia jadi enggan mengembalikan muhammad SAW.

Hingga suatu hari, halimah mendapati anak kandungnya dengan terengah-engah berlarih kepadanya dan mengatakan bahwa muhammad SAW telah disergap oleh dua orang laki-laki yang kemudian membela dadanya dan lantas mengeluarkan jatungnya kemudian mebersihkannya dan memasukkannya kembali.

Bersama suaminya halimah berlari dan mendapati muhammad sedang duduk diatas sebuah batu. Muhammad SAW menceritakan apa yang telah terjadi padanya.

Sesungguhnya dua orang laki-laki itu adalah jelmaan malaikat yang diutus Allah SWT untuk mensucikan jantung nabi muhammad SAW. Namun halimah dan suaminya tidak tahu akan hal tersebut.

Karena peristiwa itulah halimah memutuskan segerah mengembalikan nabi muhammad Saw kepada ibunya Aminah.

KEMATIAN IBU DAN NENEKNYA.
Saat usianya lima tahun, Nabi Muhammad saw diantarkan ke Makkah kembali kepada ibunya. Siti Aminah.

Setahun kemudian yaitu sesudah berumur kira-kira enam tahun, beliau dibawa oleh ibunya ke Madinah bersama-sama dengan Ummu Aiman, sahaya . yang ditinggalkan ayahnya.

 Maksud membawa Muhammad SAW ke Madinah ini pertama untuk memperkenalkan ia kepada keluarga neneknya Bani Najr dan kedua untuk menziarahi makam ayahnya.

Mereka tinggal di madinah kira-kira sekitar satu bulan kemudian kembali ke makkah. Dalam perjalanan pulang pada suatu tempat bernama abwa’ tiba-tiba ibunya Aminah jatuh sakit yang membuatnya meninggal dunia dan jasadnya di makamkan ditempat itu juga.

Dapat dibayangkan betapa sedih dan bingunggnya Muhammad SAW kala itu. Baru beberapa hari saja nabi Muhammad SAW mendengar keluhan ibunya tentang kematian ayahnya dan kini ibunyapun telah tiada. Kini tinggallah Muhammad SAW seorang diri yatim piatu tak berayah tidak beribu.

Pasca pemakaman ibundanya nabi Muhammad SAW segera menuju makkah bersama dengan ummu aiman dan kakeknya abdul muthallib. Kini Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya seorang diri yang saat itu telah berumuh 80 tahun.

Kakeknya adalah sosok yang dikagumi di makkah, dia adalah seorang pemuka quraisy yang disegani dan dihormati oleh kaum quraisy pada umumnya dan penduduk makkah pada khususnya.

Disebabkan kasih sayang dari sang kakek. Muhammad SAW dapat terhibur dan melupakan kemalangan nasibnya karena kematian ibunya. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, sebab baru saja 2 tahun dia bersama kakeknya, sang kakek tercintanya itu pun dipanggil keribaan sang pencipta.

karena wasiat dari Al marhum sang kakek, nabi Muhammad SAW selanjutnya di asuh oleh pamannya yang bernama Abu tholib.

PENGALAMAN PENGALAMAN PENTING NABI MUHAMMAD SAW.

Saat berumur 10 tahun Nabi Muhammad SAW mengikuti pamanya Abu Tholib membawa barang dagangan ke Syam.

Ditengah perjalanan sebelum mancapai kota Syam mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang alim. Buhaira namanya. pandeta itu melihat ada tanda-tanda kanabian pada diri Muhammad SAW. Maka dia menasehati Abu Tholib agar segera mambawa kaponakannya itu putang ke Makkah, asbab dia khawatir jikalau Muhammad saw. ditemukan oleh orang Yahudi yang pasti akan menganiyayanya

Nabi Muhammad SAW pada masa kanak-kanak rajin mengembala kambing. kambing-kambing tersebut adalah kepunyaan pamannya dan kepunyaan penduduk makkah yang dititipkan padanya untuk digembalakan.
Pekerjaan mengembala kambing itu membuahkan didikan yang amat baik pada diri nabi, karena pekerjaan ini memerlukan ketelatenan, kesabaran, ketenangan serta keterampilan dalam tindakan.
Masa Remaja
Diwaktu Nabi Muhammad SAW Berumur 15 tahun terjadilahlah peristiwa yang bersejarah bagi penduduk Makkah yaitu kejadian peperangan antara suku Quraisy dan Kinanah.

Nabi Muhammad SAW aktif dalam peperangan ini memberikan bantuan kepada paman- pamannya dengan menyediakan keperluan peperangan. Peperang­an ini terjadi di daerah suci pada bulan-bulan suci yaitu pada butan Zulqaedah.

Menurut pandangan bangsa Arab peristiwa itu adalah pelanggaran terhadap kesucian karena melanggar kesucian oleh sebab itu dinamakan Harbal Fi'jr artinya perang yang me mecahkan kesucian.

Semenjak wafatnya Abdul Muthollib, kota Makkah mengalami kemerosotan. Ketertiban. kota Makkah menjadi tidak terjaga. Keamanan harta benda, diri pribadi tidak mendapat jaminan, orang-orang asing menderita segala macam pemerasan terjadi terang-terangan.

Kadang-kadang mereka dirampok bukan saja barang dan harta bendanya akan tetapi istri dan anak perempuannya. Perbuatan-perbuatan yang demikian itu membawa suasana Makkah kacau dan genting, jika hal itu dibiarkan berlarut-larut akan merugikan -penduduk Makkah sendiri (Quraisy).

Akhirnya timbullah suatu keharusan yang mendorong kalangan pemimpin-pemimpin Quraisy untuk memulihkan kembali ketertiban kota Makkah itu. Maka berkumpullah pemuka-pemuka dari Bani Hasyim, Bani Abdul Muthollib, Bani Asad bin Uzza Bani Zuhroh dan Iain-lain.

Dalam pertemuan ini pemimpin-pemimpin Quraisy mengikat sumpah, bahwa tidak seorangpun yang akan teraniaya lagi di kota Makkah ini baik oleh penduduknya sendiri ataupun orang lain. Barang siapa yang teraniaya dia harus dibela bersama-sama. Demikianlah isi dari sumpah itu yang dalam sejarah disebut "Hal ful fudlul" lasan 9 tahun.

Hasil pertemuan pemuka-pemuka Quraisy itu membawa perubahan yang baik bagi kota Makkah, hingga kota ini kembali Maman dan selanjutnya memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan bangsa Arab

Menikah dengan Siti Khodijah

Saat memasuki masa dewasa, Nabi Muhammad SAW, mulai berusaha sendiri dalam penghidupannya. Beliau terkenal dengan kejujurannya, karena itu tak heran banyak orang yang mempercayai beliau.

Sorang janda kaya bernama siti khodijah mempercayai beliau untuk membawa dagangannya ke syam. Dalam perjalanannya ke syam beliau ditemani seorang utusan khodijah bernama maisaroh.  Karena kejujuran Nabi Muhammad SAW dalam berniaga mereka memperoleh keuntungan yang terbilang amat besar.

Sepulangnya dari perjalanan niaganya, Nabi Muhammad SAW kedatangan utusan khodijah yang menyampaikan lamaran dari siti khodijah kepada Muhammad SAW. Beliau pun manyampaikan berita tersebut kepada pamannya, setelah tercapai kata sepakat pernikahanpun dilangsungkan.

Pada waktu itu Nabi berusva ± 25 tahun sedang Siti Khodijah Berusia 40 tahun.

Perkawinan itu telah memberi Muhammad saw ketenangan dan ketentraman. Nabi Muhammad saw. telah mendapatkan cinta kasih yang tulus dari seorang perempuan yang pada kemudian hari merupakn orang yang pertama mengikuti dan mengakui kerasulannya.
dari senangtiasa siap sedia menyertai dia dalam segala  penderitaan dan kesusahannya.

Nabi Muhammad SAW tambah populer di kalangan penduduk Makkah, sesudab beliau mendamaikan pemuka-pemuka Quraisy dalam sengketa mereka memperbaharui bentuk Ka'bah.

pada awalnya pemuka-pemuka kaum Quraisy nampak bersatu dan gotong royong mengerjakan pembaharuan Ka'bab itu. Tetapi ketika sampai kepada saat peletakan Batu Hajar Aswad ke tempat asalnya, terjadi perselisihan akbiat semua merasa lebih berhak meletakkannya.

Pada saat inilah nabi Muhammad SAW hadir memberikan solusi.
Usulan beliaupun diterimah.

Akhirnya dibentangkanlah jubah yang dipakai Nabi Muhammad SAW, kemudian hajar aswad diletakkan diatasnya dan para pemuka quraisy bersama-sama mengangkat tepi kain dan melatakkan hajar aswad ke tempatnya.

Dengan demikian selesailah sengketa antar para pemuka.

Saat peristiwa ini Nabi Muhammad SAW telah berusia 35 tahun.

Akhlak Nabi Muhammad SAW

Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kecil hingga dewasa dan sampai diangkat menjadi Rasul beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi.

Tak ada sesuatu perbuatan dan tingkah lakunya yang tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, berlainan sekali dengan tingkah laku dan perbuatan kebanyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota Makkah pada umumnya yang gemar berfoya-foya dan mabuk-mabukan

karena kejujurnya dalam perkataan dan perbuatan maka beliau diberi julukan '/AI-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya. Halimah Ass'dijah yang pernah menyusui Nabi Muhammad SAW ketika masih bayi bercerita bahwa pada masa kanak-kanak Nabi Muhammad menjerit-jerit kalau auratnya terbuka.

Ahli sejarah menuturkan bahwa Muhammad saw. sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala dan tidak pernah pula makan daging hewan yang disembelih untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab Jahiliyah pada waktu itu.

la sangat benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian dan upacara-upacara pemujaan kepada berhala itu. Untuk menutupi keperluan hidupnya sehari-hari ia berusaha sendiri rnencari nafkah karena orang tuanya tidak meninggalkan harta warisan yang cukup.

Sesudah dia menikah dengan Siti Khodijah. dia berserikat dengan istrinya dalam perdagangan dan kadang-kadang berserikat pula dengan orang lain.

Sebagai seorang manusia yang bakal menjadi pembimbin ummat manusia Muhammad SAW memiliki bakat-bakat dengan kemampuan jiwa yang besar, kecerdasan pikirannya, ketajaman otaknya, kehalusan perasaannya, kekuatan ingatannya, kecepatan tanggapannya, kekerasan kemauannya.

Segala pengalaman hidupnya mendapat penyuluhan yang sempurna dalam jiwanya. Dia mengetahui bab-bab sejarah negerinya,  kesedihan masyarakat dan keruntuhan agama bangsanya, pemandangan itu tidak dapat hilang dari pikirannya.

Dia mulai menyiapkan dirinya (bertahannus) untuk mendapatkan pemusatan jiwa yang lebih sempurna. Untuk bertahannus ini dipilihnya tempat yang mana tempat itu sering dipergunakan neneknya yang bernama Ibrohim yaitu digua Hiro' yang terdapat pada sebuah bukit yang bernama "Jabai Nur" (Bukit Cahaya) yang terletak kira-kira dua atau tiga mil sebelah utara kota Makkah.
Dalam bertahannus ini dia dibekali oleh istrinya yang setia yaitu Siti Khodijah yang berupa maka’nan, minuman, pakaian dan alat-alat lainnya.
Diangkat Menjadi Rasul
Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad SAW lebih banyak mengerjakan tahannus dari pada waktu-waktu sebelumnya, terutama pada bulan ramdhan dibawanya bekal yang lebih banyak dari biasanya.

Hingga pada malam 17 ramadhan, bertepatan dengan 6 agustus tahun 610 M di waktu Muhammad SAW sedang bertahannus di gua hira’, datanglah kepadanya Malaikat Jibril membawa wahyu Allah SWT yang perama kalinya yaitu surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5.

Pada saat inilah Nabi Muhammad SAW di nobatkan menjadi Rasul. umur beliau pada waktu itu mencapai 40 tahun 6 bulan 8 hari.

Setelah menerima wahyu itu beliau segerah pulang ke rumah dalam keadaan sekujur tubuhnya gemetar kedinginan, sesampainya dirumah beliau minta di selimuti oleh istrinya siti khodijah.  Setelah beliau merasa baikan beliau lalu menceritakan kejadian yang dia alami kepada sang istri.

Mendegar hal itu khodijah berkata :
“ Bergembiralah kau wahai suamiku, Allah SWT tentu tidak akan mengecewakanmu”

TUGAS NABi MUHAMMAD S.A.W.

Menurut riwayat, selama lebih kurang dua setengah tahun lamanya sesudah menerima wahyu yang pertama, barulah Rasulullah menerima wahyu yang kedua.

Di kala menunggu-nunggu kedatangan wahyu itu kembali, Rasulullah diliputi perasaan cemas dan khawatir kalau-kalau wahyu itu putus, tetapi ditetapkan hatinya dan beliau terus bertahannus sebagaimana biasa di gua Hiro.
 Suatu saat ketika sedang bertahannus, Tiba-tiba Nabi Muhammad SAW medengar suara dari langit, beliau menengadah ke langit dan tampaklah sosok Malaikat Jibril as. sehingga beliau mengigil ketakutan dan segera pulang kerumah kemudian minta kepada Siti Khodijah supaya menyelimutinya.
Dalam keadaan berselimut itu, datanglah Jibril as. menyampaikan wahyu Allah SWT yang kedua kepada beliau yang berbunyi:
Hai orang yang berselimut, bangun dan beriiah peringatan Besarkanlah nama Tuhanmu, bersihkan'ah pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat Janganlah kamu memberi, karena hendak memperoleh yang banyak. Dan hendaklah kamu bersabat untuk memenuhi perintah tuhanmu.(Q.S. Al-Mudatstsir 1-7).


Dengan turunnya wahyu ini maka jelaslah sudah apa yang harus beliau kerjakan dalam menyampaikan risalahnya, yaitu mengajak ummat manusia menyembah Allah SWT yang maha esa. Inilah permulaan agama Allah kepada seluruh umat manusia.

NABI MUHAMMAD S.A.W. MENYIARKAN AG AM A ISLAM SECARA TERANG-TERANGAN.

Selama tiga tahun Nabi Muhammad saw berdakwah melakukan da'wah, ajakan ke agama Islam seorang demi seorang diam-diam dari satu rumah ke rumah orang lain begitulah da'wah rasulullah yang dilakukan dengan penuh tantangan. Kemudian sesudah ini turunlah firman Allah dalam Al-Qurr an Surat Al Hijr ayat 94 yang berbunyi:
Artinya:
Maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musy rik. (Al-Hijr: 94)
.
Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyiarkan agama Islam dengan terang-terangan dan meninggalkan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Maka mulailah Nabi Muhammad menyeru kaumnya secara umum ditempat-tempat terbuka untuk menyembah Allah dan mengesakannya.
Pada mulanya mereka anggap gerakan Nabi Muhammad saw itu adalah suatu gerakan yang tidak mempunyai dasar dan landasan.

Oleh karena itu sikap mereka terhadap Nabi Muhammad acuh tak acuh dan mereka membiarkannya.

Gerakan Nabi Muhammad Saw semakin hari semakin luas dan pengikutnya bertambah banyak dan seruan nabi semakin tegas dan lantang. Beliau juga mulai mengecam agama berhala dengan frontal.


Ketika orang-orang Quraisy melihat gerakan Islam serta mendengar bahwa nenek moyang mereka dibodoh - bodohkan dan berhala-berhala mereka dihina bangkitlah kemarahan mereka dan mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadap Nabi dan pengikut-pengikutnya.

Karena kesat melihat keyakinan Bilal itu Ialu Umaiyyah bin Chaif mehyerahkan budaknya kepada anak-anak nakal. Seutas tali diikatkan keleher Bilal dan Ialu dia ditarik sebagai hewan cH atas jaian yang penuh dengan batu-batu tajam. Tapi Bilal masih teguh imannya dan mengatakan Ahad, Ahad meskipun badannya sudah berlumuran darah.

Pada suatu ketika datanglah beberapa pemuka-pemuka Quraisy menemui Abu Tholib meminta agar dia menghentikan segala kegiatan Nabi Muhammad Saw dalam menyiarkan agama Islam, dan jangan mengecam agama mereka, serta menghina agama nenek moyang mereka.

Tuntutan mereka itu ditolak secara baik ’ oleh Abu Tholib. Setelah mereka itu melihat putusan itu tidak membawa hasil, datangiah mereka yang kedua kalinya menjumpai Abu Tholib untuk mengajukan pilihan kepadanya: Menghentikan ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw. atau mereka sendiri yang melakukannya. Setelah Abu Tholib mendengar ketegasan putusan mereka itu timbullah rasa kekhawatiran akan terjadinya perpecahan dan permusuhan kaumnya, namun tak sampai hati juga ia melarang keponakannya itu.

Akhirnya dipanggilnya Nabi Muham­mad saw. dan dia berkata: Wahai anakku, sesungguhnya aku dijumpai pemimpin-pemimpin kaum (Quraisy). Mereka mengatakan kepadaku supaya aku mencegah kamu melakukan penyiaran Islam dan tidak mencela agama serta nenek moyang mereka, maka jagalah diriku dan dirimu. Janganlah aku dibebani dengan sesuatu perkara djjuar kesanggupanku". Mendengar ucapan itu Nabi Muhammad saw. mengira pamannya tidak bersedia lagi melindungi nya, beliau berkata dengan tegas :

"Demi Allah wahai paman! Sekiranya mereka letakkan mata: hari disebelah kananku, dan bulan disebelah kiriku, dengan maksud agar aku tinggalkan pekerjaan ini (menyeru mereka ke- pada agama Allah) atau aku akan binasa karenanya, namun aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini".

Sesudah mengucapkan kata-kata itu Nabi Muhammad saw. berpaling seraya menangis. Ketika berpaling hendak pergi itu Abu Tholib memanggil: "Menghadaplah kemari hai anakku!, lalu Nabi menghadap, paman berkata: "pergilah dan katakanlah apa yang kamu kehendaki, demi Allah aku tidak akan menyerahkan kamu karena suatu alasanpun selama-lamanya''. Demikianlah tekad Abu Tholib terhadap keponakannya, walaupun pemuka- pemuka Quraisy berkali-kali membujuknya.

HIJROH KE HABASYA (ETHIOPIA).

Setelah orang-orang Quraisy merasa bahwa usaha-usaha mereka tidak diindahkan oleh Abu Tholib dan Nabi sendiri masih  menjalankan (menyiarkan) agama Islam hingga kini pengikutnya bertambah banyak. Akhirnya orang-orang Quraisy melancarkan bermacam-macam gangguan dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan para pengikutnya, diluar peri kemanusiaan.

Tapi semua gangguan dan penghinaan pada nabi Muhammad Saw diterimanya dengan sabar.
Akan tetapi ketika Nabi Muhammad melihat penganiayaan  yang dilancarkan kepada kaumnya yang masuk Islam, hatinya tidak tahan melihat siksa yang kejam itu. Akhirnya Nabi menasihati mereka supaya mencari perlindungan untuk menghindari dari kekejaman orang Quraisy itu. dipilihnya jalan yaitu berhijrah ke Habasyah (Ethiopia).
 
Pada bulan rajab tahun kelima sesudah nabi Muhammad Saw diangkat sebagai rasul berangkatlah kaumnya ke habasyah.

Namun kaum quraisy tidak tinggal diam, mereka semakin geram terlebih lagi mengetahui bahwa diatara rombongan tersebut terdapat  orang anggota keluarganya.

Lalu oleh kaum quraisy diutusnya dua orang yang bernama Amru bin As dan Abdullah bin Abi Rabi'ah, untuk menuntut Najasyi (Raja Habasyah) supaya orang-orang yang lari itu diserahkan kepada mereka dan akan dibawa pulang ke tanah airya dengan alasan bahwa mereka itu kaum pengacau.

Sesampainya mereka berdua dihadapan raja Najasyi, maka raja Najasyi memanggil kaum muslimin untuk menghadap. Setelah ditanyai tampillah Ja'far dan menjawan dengan tegas: Tuan- kul Adapun kami dahulu adalah suatu bangsa yang bodoh dan menyembah berhala. Kami gemar berbuat jahat, memutuskan persaudaraan, mengikuti tetangga, memakan bangkai, mencuri, menindas yang lemah. Kemudian diutus Oleh Allah SWT kepada Kami seorang Rasul. Kebenarannya, Kesuciannya dan Keturunan nya jelas kami ketahui. Kami disuruhnya menyembah Allah yang  Maha Esa dan meninggalkan agama berhala.

Mendengar keterangan itu raja membenarkan kaum Muslimin dan menolak permintaan kaum Quraisy. Kaum Muslimin ini diberi perlindungan dan hadiah bermacam-macam.

Sementara itu Nabi Muhammad tinggal di kota Makkah, menyerukannya kedalam Islam walaupun gangguan bertambah sengit. Seorang demi seorang pengikut beliau bertambah. Berkat rohmat Allah SWT dan do'a beliau masuklah kedalam agama Islam dua orang pemimpin Quraisy yang sangat perkasa yaitu Hamzah bin Abdul Mutholib (paman Nabi) dan Umar bin Chottob. Kedua pemimpin itu pada mulanya penentang agama Islam yang amat keras.

PENGASINGAN TERHADAP BANl HASYIM DAN BANl MUTHOLLIB.

Sesudah orang Quraisy melihat bahwa segala jalan yang mereka tempuh untuk memadamkan dan membendun kemajuan penyiaran agama Islam tidak berhasil malahan hampir setiap hari pengikur Muhammad Saw bertambah.

Suatu kertakutan di kaum quraisy bahwa jika hal ini tidak diatasi dan dibiarkan saja orang Islam itu akan bergerak terus, niscaya kekuasaan mereka yang turun temurun itu akan pudar di tanah Arab.

Maka pada tahun ketujuh sesudah Nabi diangkat menjadi Rasul, sepakatlah orang Quraisy hendak mengasingkan Bani Hasyim dan Bani Muthollib. Mereka itu dilarang melakukan perjanjian, berjual-beli, Ziarah-menziarahi dan lain-lain. Keputusan itu ditulis diatas kertas dan digantungkan di  Ka'bah

Maka Nabi Muhammad beserta orang Islam terpaksa menyingkir dan menyelamatkan diri di suatu lembah dekat Makkah  yang diapit oleh dua bukit curam.

Dua tahun lamanya mereka dalam pengasingan. Perbekalan merekah mulai habis. Semuanya sudab pucat dan banyak yang sudah kurus kering. Akhirnya Nabi beserta keluarganya terpaksa memakan daun-daun dan pucuk kayu. Alangkah sedihnya keadaan mereka ketika itu. Disana-sini kedengaran anak-anak menangis kelaparan. Akan tetapi walaupun demikian, iman mereka tidak berubah, bahkan bertambah teguh.

Disamping itu banyak juga diantara kaum Quraisy yang merasa sedih akan nasib yang dialami keluarga Nabi itu. Dengan  sembunyi-sembunyi pada waktu malam hari mereka mengirim makanan dan keperluan lainnya kepada kaum kerabat mereka yang terasing diluar kota Makkah.
Akhirnya bangkitlah beberapa pemuka-pemuka Quraisy menghentikan pengasingan itu dan merobek-robek kertas-kertas pengumuman diatas Ka'bah itu. Dengan  itu pulihlah kembali hubungan Bani Hasyim dan Bani Mutholib dengan orang Quraisy.

NABI MUHAMMAD MENGALAMI TAHUN KESEDIHAN

Belum lagi sembuh kepedihan yang dirasakan Nabi Muhammad akibat pengasingan. tibalah pula musibah menimpa diri Muhammad Saw. yaitu wafatnya paman beliau Abu Tholib  dalam usia 87 tahun dan tidak berapa lama kemudian disusul oleh istrinya Siti Khodijah.

Kedua macam musibah ini terjadi pada tahun ke 10 dari masa kenabian tahun ini dalam sejarah dinamakan "Aamul Huzni". (Tahun kesedihan). Kedua orang ini telah banyak membantu Muhammad dalam menyiarkan agama Islam baik berupa material maupuh tenaga. Kedua orang yang dicintai ini telah meninggalkan beliau, disaat-saat permusuhan Quraisy terhadap beliau sedang menjadi-jadi. Mereka sudah berani menyakiti badan Nabi. Akan tetapi segala macam musibah itu tidak mengendorkan semangat perjuangannya.

Sesudah beliau melihat bahwa kota Makkah tidak lagi sesuai menjadi pusat da'wah Islam maka beliau menuju ke Thoif daerah Kabilah Tsaqif.

Beliau menjumpai pemuka-pemuka Kabilah itu dan diajaknya mereka untuk memeluk agama yang baru yaitu agama Islam, Namun ajakan Nabi Muhammad Saw tersebut ditolak dengan kasar.

Nabi diusir, disorak-sorai dan dikejar-kejar sambil dilempari batu.
Nabi terpaksa kembali ke Makkah menuju Baitullah. Disitu beliau Thowaf dan Sujud berdo'a semoga Allah swt. mengampuni kaumnya dan memberi kekuatan kepadanya untuk melanjutkan risalah Tuhannya. Sesudah itu beliau pulang menuju kerumah.

NABI MUHAMMAD MENJALANI ISRO' DAN MI'ROJ.

Disaat-saat menghadapi ujian yang maha berat dan tingkat perjuangan sudah pada puncaknya ini; gangguan dan hinaan, aniaya serta siksaan yang dialami beliau dengan pengikut-pengikut beliau semakin hebat, maka Nabi Muhammad Saw diperintahkan oleh Allah SWT. menjalani Isro'dan Mi’roj dari Makkah ke Baitul Maqdis di Palestina terus naik kelangit ke tujuh dan sidrotul muntaha.

 Disitulah beliau menerima perintah langsung dari Allah tentang sholat lima waktu. Salah satu Hikmah Isro' dan Mi'roj adalah untuk lebih menambah kekuatan iman dan keyakinan beliau sebagai Rasul Yang diutus Allah SWT ketengah-tengah umat manusia, untuk membawa risalahnya.

Bagi kaum Quraisy peristiwa Isro' dan Mi'roj ini mereka jadikan senjata untuk menuduh Nabi sebagai seorang yang tidak beres otaknya, dan mereka jadikan bahan bermacam-macam hinaan dan olok-olokan yang sangat keji. Peristiwa ini ketika Nabi berusia 52 tahun.

NABI MUHAMMAD S.A.W. MENIKAH DENGAN SAUDAH DAN AISYAH.

Sesudah istrinya Nabi Muhammad meninggai, tinggallah ia seorang diri, maka sesudah kembali dari Habsyi beliau menikah dengan seorang perempuan tua yang bernama Saudah binti Zam'ah janda Sukran yang meninggal sesudah hijrah dari Habsyi.

Kemudian Nabi kawin lagi dengan Aisyah anak Abu Bakar, untuk mendapatkan perhubungannya dengan sahabatnya.
ISLAM MELUAS kE MADINAH
Sejak kejadian Isro' dan Mi'roj semakin sukarlah bagi Nabi Muhammad untuk menyiarkan agama Islam di tanah Makkah. Kemana ia pergi dicemooh dan ditertawakan orang. Kalau sekiranya orang lain demikian tentu sudah putus asa. Tapi Nabi tidak berputusasa ataupun kecewa.

la hamba Allah dan ia yakin Allah tidak akan mengecewakan dia. Oleh karena itu pada waktu musim Haji tiba, datanglah ke Makkah Kabilah-Kabilah Arab dari segala penjuru tanah Arab.

diantara mereka itu terdapat jamaah orang Khazraj dari Madinah, sebagaimana biasanya setiap musim haji, Nabi Muhammad menyampaikan seruan Islam kepada Kabilah-kabiiah yang sedang melaksanakan haji itu.

Kali ini beliau menjumpai orang-orang Khazraj. Mereka ini sudah ada mempunyai pengertian tentang agama Ketuhanan, dan kerap kali mendengar dari orang Yahudi di negeri mereka, tentang akan lahirnya seorang Nabi pada waktu yang dekat. Segeralah mereka mencurahkan perhatian kepada da'wah yang disampaikan Nabi kepada mereka itu dan pada waktu itu juga mereka langsung beriman setelah mereka yakin bahwa Muhammad itu Nabi yang dinanti-nantikan.

Peristiwa ini merupakan titik terang bagi perjalanan risalah Muhammad Saw. Orang Khazraj yang masuk Islam ini tidak lebih dari enam orang, tapi merekalah yang membuka lembaran baru sejarah perjuangan Nabi Muhammad Saw.

Setibanya mereka di Madinah mulailah mereka menyiarkan agama Islam kepada kaum kerabat mereka, tentang kebangkitan Nabi akhir zaman Muhammad Saw. yang berada dikota Makkah. Berkat kegiatan mereka hampir setiap rumah di Madinah sudah mendengar dan bercakap-cakap tentang Nabi Muhammad saw.

BAI'ATUL AQOBATIL ULA (PERJANJIAN AQOBAH YANG PERTAMA 621 M).

Pada tahun kedua belas sesudah datanglah ke Makkah 12 orang yang terdiri dari 10 orang kaum Khazraj dan dua orang Kaum Aus, juga satu orang wanita, mereka ini menemui Rasulull ah secara rahasia di Aqobah ditempat inilah mereka mengadakan bai'at (perjanjian) atas dasar islam dengan Nabi, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah, tidak akan mencuri, berzina, membunuh anak anak, fitnah memfitnah, dan tidak akan mendurhakai Muhammad Saw. perjanjian ini dalam sejarah disebut Ba'atul Aqobatii Ula (perjanjian Aqobah yang pertama),

BAI'ATUL AQOBATITS TSANI (PERJANJIAN AQOBAH YANG KEDUA 622 M).

Pada tahun ketiga belas dari kenabian berangkatlah serombongan kaum Muslimin dari Madinah menuju ke Makkah untuk mengerjakan haji, orang-orang Islam itu mengundang rasul agar mengadakan pertemuan dengan mereka di Aqobah pada hari Tasyriq di tengah malam orang-orang yang menghadap Nabi itu terdiri dari 73 orang laki-laki dan dua orang wanita. Disana mereka bersumpah akan membela Nabi dan agama Islam

HIJRAH KE MADINAH (YATSRIBJ 622 M.

Nabi Muhammad dan umatnyapun mengadakan persiapan akan berhijrah ke Madinah karena orang Quraisy Makkah bertambah kejam terhadap umatnya dan terhadap Nabi.

Keluarga demi keluarga Muslim berangkat ke kota yang baru itu, semua rumah-rumah orang muslim Makkah sudah dikosongkan dan ditutup rapat, pagi harinya orang Musyrik Makkah melihat pintu rumah mereka terkunci, dan ketahuilah penghuninya sudah mengungsi ke Madinah. Hanya tinggal Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Ali.

Orang-orang Quraisy Makkah mengetahui bahwa yang masih tinggal disitu Muhammad, Abu Bakar dan Ali. Maka orang-orang Quraisy bermufakat hendak membunuh Nabi Muhammad saw.

Pada suatu malam malaikat Jibril telah mengatakan kepada Nabi, "janganlah kau tidur malam ditempat tidurmu Hai RAsul Allah" orang-orang musyrik Makkah tidak mengetahui kalau Nabi malam ini tidak tidur di rumahnya.

Nabi Muhammad saw. sudah menyuruh Ali bin Abu Tholib tidur di ranjangrrya (dikamarnya) Dan Rasulullah saw. meninggalkan rumahnya diwaktu malam gelap gulita, seorangpun tak ada yang melihat nabi itu padahal orang-orang Quraisy Makkah sudah berjaga-jaga dan mengepung rumah Nabi.

lalu Nabi menuju kerumah Abu Bakar, bersama abu bakar nabi lekas meninggalkan makkah. Nabi Muhammad Saw bersama Abu Bakar berlindung di sebuah gua bernama Tsur dan menunggu pagi.

RASULULLAH SAMPAI DI MADINAH.

Setelah mengarungi padang pasir yang sangat luas dan amat panas, mendaki gunung dan menuruni jurang, akhirnya pada hari Senin tanggal 8 Rabi'ul awal tahun 1 Hijrah/tibalah Nabi Muhammad Saw di Madinah (Qubah) sebuah tempat kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yatsrib.

Selama empat hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid yaitu Masjid Quba. Inilah masjid yang pertama kali didirikan dalam Sejarah Islam pada hari Jum'at tanggal 12 Rabiul awal 1 Hijrah. bertepatan dengan tanggal 24 September tahun 622 M.

Nabi dan Abu Bakar memasuki kota Yatsrib, dengan mendapat sambutan yang hangat, penuh kerinduan dan rasa hormat dari penduduknya pada hari itu juga Nabi mengadakan Sholat Jum'at yang pertama kali dalam sejarah Islam, dan beliaupun berhutbah dihadapan kaum muslimin, Muhajirin dan Anshor. Sejarah ini Yastrib berobah namanya menjadi Madinatun Naby, artinya : Kota Nabi, selanjutnya disebut Madinah.

Setelah menetap di Madinah barulah Nabi memulai rencana mengatur siasat dan membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman dan tekanan.

Mempertalikan hubungan kekeluargaan antara Anshar dan Muhajirin Mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslimin dengan orang-orang yang bukan Islam dan menyusun siasat ekonomi sosial serta dasar-dasar daulat Islamiyah.
NABI MUHAMMAD SAW MEMBELA DAN MEMPERTAHANKAN MASYARAKAT ISLAM.
Dua atau tiga bulan lamanya Nabi Muhammad Saw dan umat Islam Telah tinggal di Madinah. Orang-orang musyrik Makkab masih saja ber-maksud akan membunuh Muhammad saw. Maka timbullah lagi datam hati para pemuka kaum Quraisy (musyrik). Suatu pikiran yang buruk, mereka hendak menyerang Nabi Muhammad Saw dan para pengikutnya di kota Madinah.
jalan yang kali ini mereka lakukan adalah bekerja sama dengan golongan anti Islam (orangorang Yahudi) di Madinah.
PERANG BADAR ( 624 M ).
Perang Badar Qubro adalah suatu bukti bahwa Tuhan Allah SWT memuliakan agama Islam, menegakkan panjinya, menghapus kemusyrikan dan membongkar sampai ke akar akarnya. Perang ini  terjadi pada deiapan belas bulan sesudah hijroh atau bertepatan dengan tahun 624 M.

Adapun sebab sebabnya sampai terjadi perang  Badar adalah suatu ketika Rasulullah keluar bersama-sama sahabat nya untuk menyerang kafilah orang-orang Quraisy yang kembali dart Syam (Syiria). Setelah Kepala Kafilah Quraisy Abu Sofyan bin Harb namanya, mengetahui keberangkatan Rasulullah dan para pengikutnya maka beliau mengutus 950 orang laki-laki untuk menjaga kafilah dan barang dagangan serta benteng mereka.

Dalam pertempuran ini orang-orang Islam dibantu denga balatentara Malaikat, hingga larilah orang-orang musrik itu, yang kemudian dikejar oleh orang-orang Islam sambil membunuh dan menawan mereka. orang musyrik yang meninggal pada peperangan ini sebanyak 70 orang dan yang ditawan sebanyak 70 orang.

Diantara yang tewas orang musyrik adalah Abu Jahal. Dalam
PERANG UHUD. ( 625 M ).
Dalam peperangan Badar orang-orang Quraisy Makkah telah mengalami kekalahan Setahun lamanya.

Orang-orang Quraisy dalam kekalahan perang Badar ini menyiapkan bekal atau bahan peperangan dan prajurit sebanyak 3000 orang, yang maksudnya membalas dendam atas tewasnya kawan-kawannya dalam perang
Nabi Muhammad Saw mengetahui tentang laskar makkah itu. lalu Rasulullah mempersiap; kan balatenteranya yang terdiri dari 1000 orang.

Setelah Rasulullah dan para sahabatnya sudah sampai di bukit Uhud, beliau menyuruh 50 orang-orang ahli pemanah untuk bertahan di gunung itu. Beliau berpesan kepada mereka supaya jangan sampai meninggalkan bukit itu, sekalipun menang atau kalah.

Dengan jumlah yang sedikit itu Rasulullah dan para sahabat­nya maju ke Medan perang hendak melawan orang-orang Quraisy, Lima kali terjadi serbuan musuh dengan pedang tetapi akhirnya dapatlah lasykar Quraisy itu dikalahkan oleh prajurit-prajurit Islam-tentara Quraisy melarikan diri dan lasykar Islam mengejar mereka.

Waktu orang-orang penyerang bukit itu mengetahui kemenangan sudah ada di tangan orang Islam segeralah mereka turun hendak menikmati harta rampasanorang-orang Quraisy.

Maka sebagian lasykar Quraisy mengetahui penjaga bukit uhud telah turun akhirnya Kholid bin walid langsung menaiki gunung itu dan mendesak orang-orang Islam dari gunung itu akhir­nya banyak tentara Islam yang mati. Segeralah kholid bin Walid mengumumkan kalau Muhammad sudah meninggal.

Mendengar berita tersebut cemaslah hati orang Islam, untung segera diketahui kalau Rasulullah tidak meninggal. Segeralah terjadi lagi pertempur-an yang hebat sekali.

Orang-orang Makkah ingin sekali menewaskan Rasulullah Saw. Banyak sekali panah dilepaskan oleh musuh ke tempat nabi berdiri, tetapi berpuluh-puluh prajurit Islam melindungi nabi. Oleh pengor banan dan kebaktian itu selamatlah jiwa Rasulullah. Seorang sahabat bernama Tholhah mendertita luka, tangannya hancur, karena menahan panah-panah musuh yang hendak mengenai wajah Nabi.

Akhirnya musuh berhenti mengadakan serangan dan melari­kan diri tak berani. Mereka melanjutkan peperangan oleh sebab di- Halangan merekapun banyak yang tewas.

PERANG CHANDAQ/PERANG AHZAB ( 627 M ).
Perang Chandaq ini terjadi dalam tahun ke lima Hijrah. Mengapa dinamakan perang Chandak (parit) ? Sebab pada waktu, orang Islam Madinah akan diserbu oleh suku-suku Arab dan orang Yahudi, hendak membunuh Nabi Muhammad dan pengikutnya.

Daiampenyerbuari kota Madinah ini tentara orang-orang Quraisy sebanyak 10.000 orang dibawah pimpinan Abu Sufyan bin Hard

Sebelum tentara orang Quraisy sampai ke Madinah. RasululIah telah menyiapkan tentaranya sebanyak 2000 orang dan tentara ini  disuruh Nabi menggali tanah sekeliling kota Madinah atas usul Salman Al-Farisi. Karena khawatir akan serbuan pihak musuh.

Dalam pengepungan kota Madinah ini selama satu bulan makanan menjadi sukar dan hawa menjadi dingin sekali. Dengan pertolongan Allah pada suatu malam bertiuplah angin yang keras sekali dan kemah-kemah lasykar Makkah sekeliling Madinah rusa  hingga tertimbunlah mereka ke daiam tanah.

PERANG MUKTAH ( 629 M )

Nabi Muhammad mengirim surat yang dibawah oleh utusan-utusannya kepada kaisar-kaisar dan raja-raja Khusru paruis, Kisro Parsia dan kepada Heraclius, Kaisar Romawi, yang maksudnya agar kaisar-kaisar dan raja-raja tersebut masuk agama Islam.

Seorang utusan lain telah dikirimkan pula kepada Amir Ghassan, pangeran di bawah Heraclius bertempat tinggal di Bushro dekat Damaskus, Utusan Nabi Muhammad Saw ini ditolak secara kasar oleh raja itu dan kemudian ada juga yang dibunuh dibunuh.

Perbuatan yang melanggar adat internasional ini, menyebabkan timbulnya peperangan dan konflik antara pasukaan Islam dengan pasukan Romawi.

Nabi Muhammad saw mengirim satu pasukan yang terdiri dari 3000 orang dipimpin oleh Zaid bin Haritsah. Tentara Romawi yang berada di Syiria yang jumlahnya mencapai 100.000 orang itu setelah mendengar gerakan tentara Islam itu, segera menyongsong mereka. Di suatu tempat yang bernama Muktah bertemulah kedua pasukan itu. Peristiwa ini terjadi pada ke 8 Hijrah.

Dalam pimpinan kholid ini diadakan taktik dan siasat yang baru dalam gerakan tentara barisan depan digantinya dengan barisan belakang. Sayap kanan dipindahkan ke sayap kiri. Sayap kiripun dipindahkan ke sayap kanan , juga diajarkannya kepada prajurit-prajurit. Semboyan rahasia ya'ni kata-kata yang hanya diketahui olah lasykar Islam saja,

Dengan jalan siasat ini dapatlah Chalid bin Walid menyelamatkan pasukan Islam yang menghadapi lasykar musuh yang amat besarnya.

Oleh sebab itu sesudah perang Muktah ini beliau termasyhur dengan gelar. Saifullah artinya pedang Allah. Sesungguhnya nama yang telah diberikan oleh Nabi kepadanya itu berbukti berkali- kali dalam medan pertempuran.
Nabi Muhammad Memasuki Kota Makkah


Pada tanggal 10 Romadlon 8 H. berangkatlah Rasulullah membawa pengikutnya sebanyak 10.000 orang iaki-laki menuju Makkah yang dipimpin sendiri oleh Muhammad saw.

Orang Quraisy ketika mendengar hal itu menjadi gemetar ketakutan dan putus asa. Akhirnya Abu Sufyan pemimpin Quraisy pergi menemui Nabi di luar kota Makkah untuk menyerah dan menyatakan ke Islamannya. Karena dia heran yang asalnya dua orang saja (yaitu Muhammad dan Abu Bakar) sekarang pergi ke Mekkah bertambah banyak, ini yang menyebabkan hatinya tergerak meyakini bahwa bahwa semua ajaran yan Nabi Muhammad Saw Dakwahkan memang benar.

Rasulullah kemudian memerintahkan kepada pasukannya untuk memasuki kota Makkah dari empat jurusan. Dengan demikian Mekkah jatuh ke dalam kekuasaan kaum Mulimin tanpa perlawanan sama sekali, patung-patung dan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah mereka. Hancurkan.

Kemudian Bilal disuruh Muhammad untuk menyuarakan adzan dari Ka'bah. Lalu Rasulullah Saw berpidato kepada himpunan orang-orang Quraisy yang selama ini menentang dan menganiaya umat Islam.

Nabi menerangkan bahwa Tuhan hanyalah satu dan bahwa semua manusia sama di mata Tuhan. Diberinya peringatan kepada orang-orang Makkah supaya menghentikan permusuhan dan aniaya.

Dengan begitu dapatlah Nabi menaklukkan Makkah Rasulullah Saw memaafkan semua orang-orang Makkah yang telah Menganiaya orang Islam

Begitutah sifat pemaaf Rasullah yang tidak ada bandingnya dengan manusia lain. Benarlah Al-Qur'an melukiskan Nabi Muhammad dengan nama Rohmatun IiI 'Alamien.

HAJI WADA' ATAU HAJI PERPISAHAN.

Setelah orng musyrik tidak ada lagi di kota Makkah dan tidak menodai Tanah Suci atau sudah masuk agama islam semua. Barulah pada tahun ke sepuluh Hijrah, Nabi Muhammad Saw. mengerjakan ibadah haji yang terakhir bersama pengikutriya pada waktu yang ikut haji wada' (perpisahan) sebanyak 90.000 sahabat.

Alangkah besarnya syukur di dalam hati Nabi kepada Allah Swt melihat umatnya yang banyak itu sedang mengelilingi ka'bah penuh dengan rasa tunduk dan patuh.

Di tempat itu dahulu dia diejek dimaki dan dianiaya. Di situ juga ia teiah diasingkan dan akan dibunuh. Tidak ada teman yang berdiri menemaninya kecuali beberapa manusia yang tidak berdaya, Itulah bayangan Nabi pada waktu kecil di Mekkah.

Haji ini merupakan haji yang terakhir yang tidak dikerjakan Nabi Muhammad lagi. Haji ini dinamakan haji Wada' (minta diri), Karena dia berpamitan kepada orang-orang Islam tidak akan mengerjakan lagi.
Beliau pada waktu itu yaitu pada hari Arofah, berkhutbah yang ditujukan segenap yang wukuf di Arofah. Chutbah ini juga dinamakan Chutbah wada', yang isinya antara lain menerangkan dasar-dasar agama Islam dan cabang-cabangnya.

Hai Kaum Muslimin !
Sesungguhnya darahmu dan hartamu itu diharamkan bagimu, sehingga kamu menemui Tuhanmu (mati yakni darah yang kamu alirkan, dengan bunuh membunuh dan harta yang diambil dari parampokan itu diharamkan. Sesungguhnya istrimu itu mempunyai hak atas kamu dan kamu sekalipun mempunyai hak atas mereka. Sesungguh­nya orang-orang Mu'min itu bersaudara, oleh karenanya maka haram dan tidak diperkenankan seorang mengambil harta saudaranya kecuaii dengan jatan yang baik dan ikhlas. Kamu semua adalah keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam itu diciptakan oleh Allah SWT dari Tanah. Sesungguhnya orang yang paling mulia bagi Allah itu adalah orang yang paling taqwa kepadanya.

Pada hari Arafah itu Juga Allah Befirman yang menerangkan akan kesempurnaan agama islam.
Dalam firmanNYA yang artinya
Hari ini Kami teiah menyempumakan agamamu bagimu. Kami sempurnakan nikmatku kepadamu dan kami rela bahwa islam itu menjadi agamamu.

Nabi Muhammad telah puas, karena kewajibannya telah selesai dan terasalah olehnya waktu itu bahwa sudah datang pula masanya ia dipanggil pulang, karena pekerjaannya telah selesai dan beliau kembali ke Madinah.

NABI MUHAMMAD SAW MENINGGAL DUNIA.

Mendengar khutbah Nabi Saw dan ayat-ayat yang diucapkannya itu. Abu Bakarpun seketika menangis. Abu bakar telah menegathui bahwa tidak lama lagi Nabi mesti meninggalkan mereka i, para sahabat yang lainpun ikut menangis dan perlahan-lahan tangis itu menjalar kepada seluruh umat.

Pada suatu malam pada akhir bulan Safar tahun 10 Hijrah, sekembali dari Ziarah pekuburan Al-Bahi#ul Ghorkod dan tiba di rumah istrinya terasalah olehnya sakit kepala yang amat keras.

Oleh karena sakit itu semakin keras, maka sepakatlah semua istrinya, bahwa selama sakit itu Nabi tinggal di rumah 'Aisyah.

Ketika penyakitnya agak ringan, disiapkannya sepasukan tentara yang akan dikirim kesyiria untuk menuntut bela kerugian di Muktah dahulu. Sebagai kepala pasukan itu diangkatnya Usamah bin Zaid, anak Zaid bin Haritsah yang syahid di Muktah untuk pergi bersama dengan Hamzah dan Abdullah bin Ruwahah. Umur panglima muda ketika itu kira-kira baru dua puluh tahun.

Akan tetapi ketika ditengah jalan tentara itu mendengar Nabi sakit keras, merekapun kembali ke Madinah. Hati mereka tidak tenteram sebelum keadaan Nabi berketentuan.

Badan Nabi yang besar itu makin lama makin lemah, tetapi ia tetap pergi ke masjid dengan dipapah oleh Ali dan Al-Fadl, sesampai di masjid ia terus naik ke mimbar dan ia berkata :

Hai umatku ! Siapakah diantara kamu yang pernah aku pukui punggungnya, inilah punggungku, balaslah ! Siapakah diantara kamu yang kehormatannya pernah kunodai, inilah kehormatanku, nodailah. Kalau sekiranya ada pula orang yang pernah kuambil barang-barangnya, inilah barangku, mintalah gantinya ! Tapi kamu sekalian tidak usah kuatir, bahwa aku akan menaruh dendam atau sakit hati kepada salah seorang dari padamu, sebab aku tidak kenai akan kedua sifat yang rendah itu.

seorang berdiri dan meminta utangnya kepada Nabi ketika itu juga utang itu dibayar oleh Nabi dan diucapkan terima kasih.

diteruskannya perkataannya : "Ketahuilah olehmu, hai umat, bahwa malu itu jauh lebih ringan dipikul di dunia ini dari pada di akhirat kelak.

Abu Bakar ketika itu tidak tahan lagi menahan air matanya ia lantas lalu menangis dan mengeluh,: Ah, kenapakah hidupnya tidak dapat kita tebus dengan hidup kita ini ?

Nabi menjawab : " Hai Umat! Aku tahu bahwa kamu sekalian takut Nabimu akan wafat, akan tetapi cobalah tunjukkan kepadaku siapakah di antara Nabi-Nabi sebelum aku yang tidak mati. Aku akan menemui Tuhanku demikian juga kelak.

Segala yang hadir bercucuran air matanya mendengarkan perkataan Nabi itu dan menangis. Adapun Nabi setiba di rumah ia pun jatuh pingsan tetapi terdengar olehnya suara adzan.  Sia sadar kembali dan bangkit kembali mengambil air wudlu, hendak melakukan sholat.

Pada hari Senin 12 Robi'ul awal. karena badannya terlalu lemah, di suruhnya Abu Bakar menjadi imam, tapi ketika orang sedang sholat ia datang ke masjid dipapah oleh Ali dan Al-Fadl. Abu Bakar tahu akan kedatangannya lalu mundur ke belakang untuk memberikan tempat kepada Nabi menjadi imam. Tapi Nabi menyuruhnya kemuka kembali dan iapun sholat di belakang Abu Bakar di sebelah kanan.
Selesai Sholat dipandangnyalah mereka itu untuk penghabisan dan diberinya beberapa nasihat yang terakhir. Suaranya, keras sehingga terdengar keluar masjid.

Melihat haI itu orang banyak sudah timbul harapannya kembali. Mereka menyangka, bahwa Nabi sudah mulai sembuh. Dengan rasa suka cita pergilah mereka melakukan pekerjaan sehari-hari. Tetapi setibanya di rumah 'Aisyah, habislah tenaga Nabi yang ; tercinta itu.

Dia direbahkan oleh 'Aisyah di atas tempat tidur dankepalanya yang mulia itu diletakkan di atas pangkuannya.

Tiba-tiba terdengar suara Nabi Muhammad perlahan-lahan Katanya, Ya, Allah. Sesudah itu beratlah terasa oleh 'Aisyah kepala Nabi dan setelah diperhatikan, sadarlah dia Nabi Muhammad Saw telah pulang ke Rohmatullah.

Kaum Muslimin kalah itu dilanda duka yang teramat dalam.





Sungguh saudara-saudaraku sekalian, tidak ada manusia semulia Nabi Muhammad Saw. 

Silahkan Di share.

Sumber : Buku Kisah isra Mi'raj cv bintang pelajar


Artikel Terkait


EmoticonEmoticon