Konsep Teori Fisika pada Alarm Kebakaran

Alarm Kebakaran

Alaram Kebakaran (Fire Alarm System) adalah Sebuah sistem alarm kebakaran otomatis dirancang untuk mendeteksi keberadaan yang tidak diinginkan dari api dengan memonitor perubahan lingkungan yang terkait dengan pembakaran. Secara umum, sistem alarm kebakaran diklasifikasikan sebagai baik secara otomatis ditekan, ditekan secara manual, atau keduanya. Sistem alarm kebakaran otomatis dimaksudkan untuk memberitahukan kepada penghuni bangunan untuk mengevakuasi jika terjadi kebakaran atau darurat lainnya, melaporkan peristiwa tersebut ke lokasi off-tempat dalam rangka untuk memanggil layanan darurat, dan menyiapkan struktur dan sistem yang terkait untuk mengontrol penyebaran api dan asap.

Konsep Dasar

Suatu bahan yang jika dikenai panas bentuknya berubah umumnya dikenali sebagai bimetal. Model bimetal sekarang umumnya tidak menggunakan dua logam yang berbeda, tetapi dapat juga dalam bentuk satu jenis logam yang sama tetapi salah satu lapisannya dipolesi atau diberi campuran bahan tertentu hingga koefisien muainya berbeda.
Berdasarkan prinsip kerja starter lampu neon tersebut, maka dapat kita gunakan starter lampu TL sebagai pemantau panas, yaitu ketika ada panas bimetal yang ada pada lampu TL mengembang dan terjadi hubungan arus. 

Cepat Rambat Gelombang Bunyi

Bunyi sebagai gelombang longitudinal membutuhkan zat perantara untuk sampai ketelinga kita. Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan bunyi, diantaranya adalah medium dan suhu lingkungan. Kenaikan suhu akan menaikkan kecepatan gerakan molekul-molekul gas dan memungkinkan terjadinya tumbukan satu sama lainnya (ingat teori kinetic gas). Akibatnya, rambatan energy yang ditransmisikan lebih cepat. Jadi, kecepatan akan naik seiring dengan kenaikan suhu dalam gas.
Di udara pada temperature 0oC dan tekanan 1 atm, kecepatan bunyi adalah 331 m/s, akan tetapi kecepatan bunyi akan bertambah sebesar 0,6 m/s untuk setiap derajat celcius pertambahan temperature. Secara matematis dapat dituliskan dalam persamaan ,
v=(331+0,6TC) m/s

Di mana TC adalah suhu udara dalam derajat celcius.

Listrik Dinamis

Listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia di seluruh dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk membuat hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman. Lampu lalu lintas, penerangan listrik, radio, dan mobil mainan merupakan sebagian kecil peralatan tersebut.
Peralatan listrik tersebut diatas dapat bekerja karena adanya arus listrik yang disebabkan oleh aliran elektron dalam sistem rangkaian listrik dalam peralatan listrik.
Apa yang kita butuhkan untuk menghasilkan listrik yang dapat menyalakan lampu atau menghidupkan radio? Pertama, membutuhkan kawat penghantar. Kedua, kita membutuhkan baterai sebagai sumber gaya gerak listrik untuk membuat elektron di dalam kawat bergerak.
Ketiga, kita harus menyambungkan semua komponen sehingga arus listrik dapat mengalir, berupa rangkaian tertutup untuk elektron-elektron. Sebagai contoh, Gambar 1 adalah sebuah rangkaian tertutup. Listrik yang kita gunakan itu disebut listrik dinamis

Klasifikasi Material

1.    Konduktor
Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energi, baik energi listrik maupun energi kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energi, misalnya panci, setrika, kabel dan solder.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, aluminium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan aluminium paling banyak digunakan.
2.    Isolator
Bahan - bahan yang bersifat isolatori alah bahan - bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber tegangan.  Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll
Isolator  tidak dapat menghantarkan arus listrik? Karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan  yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak mempunyai  elektron bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak akan membuat elektron - elektronnya bergerak.
3.    Semikonduktor
Bahan - bahan yang bersifat semikonduktor ialah bahan - bahan yang pada kondisi tertentu  akan bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor Misalnya : germaniun, silicon, dll
Kapan bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat isolator dan bersifat konduktor?  Bahan - bahan tersebut akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah.  Bahan - bahan tersebut akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi. Menggapa demikian? Karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron, danketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur yang tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron bebas.

Pengertian Kebakaran

        Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan, tiga unsur penting dalam kebakaran yaitu:
1.   Bahan bakar dengan jumlah yang cukup yaitu seperti bahan padat, cair dan gas
2.   Zat pengoksidasi atau oksigen dalam jumlah yang cukup
3.   Sumber nyala yang cukup untuk menyebabkan kebakaran
Hal-hal yang perlu diketahui untuk mencegah kebakran:
1.   Sifat-sifat dan bahan-bahan yang dapat terbakar dan meledak
2.   Proses terjadinya kebakaran dan peledakan
3.   Tata cara penanganan dalam upaya mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran dan peledakan.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon