Fotosintesis merupakan salah satu
penomena yang berlangsung pada tumbuhan dimana proses fotosintesis ini dapat
Dikaji dari 3 basic sains yaitu Fisika, kimia, dan Biologi dengan mengunakan
sudut pandang masing-masing. Setelah sebelumnya membahas fotosisntesi darisudut pandang fisika, kali ini fotosintesis akan dibahas dari sudut pandang
Kimia.
Pengertian Fotositesis
Fotosintesis
merupakan gabungan dari kata photo yang artinya cahaya dan synthesis artinya
proses pengolahan dengan menggunakan bahan tertentu. Jadi, pengertian
fotosintesis adalah proses pembuatan energi yang diperlukan tumbuhan yang
dibantu oleh cahaya matahari serta bahan-bahan pendukung seperti CO2,
air dan unsur hara yang berguna untuk kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Perlu
diketahui bahwa proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan
yang memiliki klorofil, tanpa adanya klorofil suatu tumbuhan tidak akan dapat
membuat makanannya sendiri.
Secara kimiawi fotosintesis merupakan suatu proses biokimia pembentukan
karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama
tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Selain yang mengandung
zat hijau daun, ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu alga, dan
beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air
serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. (Salisbury, 1992)
Hampir
semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di
atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai
fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.
Proses Fotositesis
Hingga sekarang fotosintesis masih terus
dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun
sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses
fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan
alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.
Pada
tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun
secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan
reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada
bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat)
biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi
gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi
terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di
dalam stroma Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi
kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap
terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2
dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh
dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari.
Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon
menjadi molekul gula. (Taiz L, 2002)
1. Reaksi fotokimia = reaksi cahaya = reaksi Hill = fotolisis air.
Reaksi terang
adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini
memerlukan molekul air dan cahaya Matahari. Proses diawali dengan penangkapan
foton oleh pigmen sebagai antena (Alberts dkk, 2002). Reaksi
terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I
dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa
fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan
fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada
panjang gelombang 680 nm.
(Raven Dkk, 2005)
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap di
mana fotosistem II menyerap cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS
II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan
kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada
disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak
sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen
tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air,
selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon
merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid.
Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang
disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi
di PS II adalah:
2H2O
+ 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 +
2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi
untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan
mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang
dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya
pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang
terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah:
2PQH2 +
4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks
akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya
terpisah dari PS II, tetapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima
elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih
dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi
mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S
larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya +
4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya
elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron
untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini
dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya
adalah:
4Fd (Fe2+)
+ 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke
dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan
menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi
membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP
sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi
keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut:
Sinar +
ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ +
O2
2. Reaksi thermokimia = reaksi gelap = fiksasi CO2.
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat
terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus
Calvin-Benson dan siklus
Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa
1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa
3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap
melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai
sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan
yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena
senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang
berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase. (Lehninger, 1982)
a) Siklus
Calvin-Benson
Mekanisme
siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa
difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim
alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari
pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh
peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari
stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi
enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi
ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+,
jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang
dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya. (Lehninger, 1982)
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh
pencahayaan kloroplas. Fiksasi CO2 melewati proses karboksilasi,
reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan
H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian
pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus
aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida). (Bassham, 1965)
Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tetapi gugus karboksil dari
3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam
1,3-bifosfogliserat (1,3-bis PGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari
ATP. (Bassham, 1965) ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas
ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh
reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH,
yang menyumbang 2 elektron. (Bassham, 1965) Secara bersamaan, Pi dilepas dan
digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP. (Bassham, 1965)
Pada fase
regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui
stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul
CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat
menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi. (Hawker JS, 1985)
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk
akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk
pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat
menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di
sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa. (Hawker JS,
1985)
b) Siklus
Hatch-Slack
Berdasarkan
cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4.
Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini
menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin,
yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2. (Brown, 1989)
Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP
ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi
jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2
tetapi menambat O2. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya
ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan
CO2 menjadi glukosa.
Enzim
phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2
dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat akan diubah
menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2.
Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke
dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim
RuBP. Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil.
Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP. (Slack, 1967)
DAFTAR PUSTAKA
Slack CR, Hatch MD. 1967. Comparative
Studies on the Activity of Carboxylases and Other Enzymes in Relation to the
New Pathway of Photosynthetic Carbon Dioxide Fixation in Tropical
Grasses. Biochem. J. 103:660
Salisbury FB, Ross CW. 1992. Fisiologi
Tumbuhan. Jilid 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Hal. 19-38.
Hawker JS. 1985. Sucrose. Biochemistry
of Storeage Carbohydrates in Green Plants. New York: Academic Press. Hal.
48-51.
Brown RH, Hattersley PW. 1989. Leaf
anatomy of C3-C4 species as related to evolution of C4 photosynthesis. Plant
Physiol91:1543-1550.
Bassham JA. 1965. Photosynthesis: The path of carbon. Plant biochemistry, Second Edition.
New York: Academic Press. Hal. 875-902.
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal. 31-40.
Raven, Peter H, Ray F. Evert, Susan EE.
2005. Biology of Plants, 7th Edition.
New York: W.H. Freeman and Company Publishers. Hal. 119-127.
Alberts et al. 2002. Molecular
Biology of The Cell. 4th Edition. New York: Garland Publishing. Hal. 79-86.
Taiz L, Zeiger E. 2002. Plant Physiology Third Edition.
Sunderland: Sinauer Associates. Hal. 17-34.
Fotosistesi dari sudut pandang KIMIA
PDF
File Size 273 KB
Untuk mendownload, Silahkan tunggu sampai file succes generate 100%. Dan jika link rusak silakan lapor melalui halaman Contact Form blog ini.
EmoticonEmoticon