Pengertian Keterampilan Genetik Sains dan Indikatornya

pada artkel ini akan dibahas mengenai Pengertian Keterampilan Genetik Sains dan Indikatornya.


Keterampialn Generik Sains adalah ?

Jika dikaji dari struktur katanya, keterampilan generik sains terdiri dari 3 suku kata yaitu keterampilan, generik dan sains. Keterampilan menurut KBBI adalah kecakapan untuk melakukan tugas. Keterampilan yang lazim dikenal dengan skill kemampuan untuk melakukan beban kerja baik sacara fisik maupun mental. Dalam belajara mengajar sebagai sarana menumbuhkan ketrampilan, tugas dan beban kerja yang dimaksu  dapat berupa aktivitas kognitif ataupun psikomotorik yang biasanya diperoleh melalui latihan.

Generik dalam KBBI berarti Umum. Secara bersama keterampilan genetik dapat diartikan sebagai kecakapan dalam menerapkan pengetahuan (Hidayanti, 2014).  Keterampilan genrik juga dikelan sebagai keterampilan inti, keterampilan esensial dan kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan.

Kemudian Sains dalam KBBI adalah ilmu pengetahuan. Sains adalah ilmu penetahuan yang secara sistematis mengkaji alam dan dunia fisik. Asal dari segala konsep sains adalah alam melalui hasil pengkajian mendalam mengenai gejala alam yang ditemukan manusia.

Jadi secara umum dari sturktur kata kita dapat mengartikan Keterampilan generik sains sebagai Kecapakan untuk menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan suatu tugas ilmiah (sains).

Sebagai bahan pembanding perlu ditambahkan definis Keterampilan generik sains Menurut ahli. Salah satunya menurut Brotosiswojo dalam (Hidayat, 2014) dimana disebutkan bahwa Keterampilan generik sains adalah salah satu kemampuan dasar yang bersifat umum, fleksibel dan berorientasi sebagai bekal mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih tinggi atau melayani tugas-tugas bidang ilmu/pekerjaan yang lebih luas, yaitu tidak hanya sesuai bidang keahliannya tetapi juga bidang lain. Keterampilan generik sains merupakan kemapuan dasar yang sepatutnya dimiliki para peserta didik dalam rangka meningkatkan potensi sumber daya manusia secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena keterampilan generik sains merupakan dasar dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan siswa.

Indikator Keterampilan Generik Sains

Dalam implementasi dalam rancangan suatu pembelajaran untuk menumbuhkan Keterampilan Generik Sains di sekolah, indikator dari Keterampilan Generik sains perlu untuk diketahui sebagai acuan dalam menerapkan dan juga untuk mengukur tingkat Keterampilan generik sains siswa pasca pembelajaran dikelas.

Menurut Brotosiswoyo (2000) dalam (Liliasari & Ramlawati, 2014)  terdapat 9 jenis keterampilan generik sains yaitu pengamatan langsung, Pengamatan tidak langsung,  Kesadaran tentang skala besaran, Bahasa Simbolik, Infrensi Logika, Konsistensi Logi, hukum sebab akibat, pemodelan Matematis dan membangun konsep.

1)      Pengamatan langsung

Pengamatan langsung adalah mengamati objek secara langsung dengan menggunakan indera. Sebagai contoh adalah saat kita mengamati gelombang air yang terbentuk saat kita melempar batu dalam sungai.

Aspek pendidikan yang dapat muncul dari pengamatan langsung adalah kesadaran akan batas-batas ketelitian yang dapat diwujudkan dan sikap jujur terhadap hasil pengamatan.

Indikasi pengamatan langsung adalah ketika siswa mampu menggunakan indranya dalam mengamati percobaan, mengumpulkan data dan mencari perbedaan ataupun kesamaan dari dua atau lebih objek yang diamati.

2)      Pengamatan tidak langsung

Pengamatan yang menggunakan alat bantu karena keterbatasan alat indera kita. Penggunaan jangka sorong untuk mengukur jari-jari luar dan dalam tabung reaksi merupakan contoh dari pengamatan tak langsung. Pengamatan tidak langsung mengajarkan pada manuasia akan keterbatasan kemampuannya, sehingga perlu selalu mawas diri.

3)      Kesadaran tentang skala besaran

Memahami adanya skal/ukuran yang membedakan karakteristik objek ataupun fenomena alam.

Fisika membahas peristiwa-peristiwa alam baik dalam keadaan makro maupun mikro. Untuk besaran panjang, fisika membahas ukuran yang sangat besar misalnya tahun cahaya, tetapi juga membahas ukuran panjang yang sangat kecil misalnya ukuran molekul atau atom.

4)      Bahasa simbolik

Banyak perilaku alam yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa komunikasi sehari-hari, khususnya perilaku yang bersifat kuantitatif. Sifat kuantitatif tersebut menyebabkan adanya keperluan untuk menggunakan bahasa yang kuantitatif juga. Ungkapan persamaan usaha yang dilakukan oleh gas ketika berekspansi secara isotermal dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial merupakan contoh penggunaan bahasa simbolik. Dalam belajar Sains penggunaan bahasa simbolik sangat membantu dalam mengomunikasikan ide yang kompleks menjadi lebih sederhana.

5)      Kerangka logika taat azas dari hukum alam

Dalam ilmu sains diyakini bahwa aturan alam memiliki sifat taat azas secara logika. Contoh pemikiran yang taat azas dalam ilmu fisika adalah hukum mekanika Newton dan elektrodinamika Maxwell dapat dibuat taat azas dengan relativitas Einstein.

6)      Inferensi atau konsistensi logika

Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak fakta yang tak dapat diamati langsung dapat ditemukan melalui inferensia logika dari konsekuensi-konsekuensi logis hasil pemikiran dalam belajar sains.

Dalam fisika dikenal beberapa penemuan partikel mikro telah didahului oleh dugaan teoritis bahwa partikel-partikel tersebut memang ada. Dalam menyampaikan dugaannya para ilmuwan mengandalkan inferensi logika. Contoh dalam kasus ini adalah inferensi logika yang dilakukan setelah munculnya teori relativitas Einstein. Pada teori tersebut muncul persoalan kecepatan cahaya sampai pada akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa ada ekivalensi antara massa benda dan energi dengan hubungan E=mc2. Hasil inferensi logika tersebut akhirnya memang benar-benar terbukti secara empiris. Contoh yang lain adalah suhu nol kelvin yang sampai saat ini masih belum dapat diverifikasi, tetapi diyakini benar.

7)      Hukum sebab akibat

Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang diamati diyakini sains selalu membentuk hubungan yang dikenal sebagai hukum sebab akibat. Indikator KGS berupa Hukum Sebab akibat disini berupa kemampuan untuk menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih dalam suatu gejala alam tertentu dan Memperkirakan penyebab suatu fenomena/gejala alam

8)      Pemodelan matematis

Banyak ungkapan aturan dalam fisika yang disebut ”hukum” dinyatakan dalam bahasa matematika yang disebut rumus. Rumus-rumus yang melukiskan hukum-hukum alam dalam fisika adalah buatan manusia yang ingin melukiskan gejala dan perangai alam tersebut baik dalan bentuk kualitatif maupun kuantitatif. Jadi kita dapat menyebutnya sebagai model yang pengungkapannya menggunakan bahasa matematika. Pemodelan matematika sering disebut sebagai model simbolik karena bersifat abstrak dan dapat diungkapkan secara simbolik berupa rumus. Pemodelan matematika umumnya bertujuan untuk memperoleh hubungan yang lebih akurat yang berlaku dalam suatu sistem dalam alam. Melalui pemodelan matematik kita dapat meramalkan suatu fenomena fisika.

9)      Membangun konsep

Tidak semua gejala alam dapat dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Kadang-kadang diperlukan sebuah konsep atau pengertian-pengertian baru yang maknanya tidak ditemukan dalam bahasa sehari-hari. Misalnya adalah momen gaya yang dibentuk dari konsep gaya dan lengan gaya.

Berikut 9 jenis keterampilan generik sains tersebut dan indikatornya masing-masing.

No. Indikator Keterampilan Generik Sains Karakteristik
1 Pengamatan Langsung · Menggunakan sebanyak mungkin indera dalam mengamati percobaan/fenomena alam
· Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan atau fenomena alam
· Mencari perbedaan dari dua buah objek atau lebih yang diamati
2 Pengamatan tidak langsung · Menggunakan alat ukur sebagai alat bantu indera dalam mengamati percobaan /gejala alam
· Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan fisika atau fenomena alam
3 Kesadaran tentang skala · Menyadari obyek-obyek alam dan kepekaan yang tinggi terhadap skala numerik sebagai besaran/ukuran skala mikroskopis atau makroskopis
· membandingkan 2 atau lebih objek berdasarkan skala fisik
4 Bahasa simbolik · Memahami simbol, lambang, dan istilah
· Memahami makna kuantitatif satuan dan besaran dari persamaan
· Menggunakan aturan matematis untuk memecahkan masalah /fenomena gejala alam
· Membaca suatu grafik/diagram, tabel, serta tanda matematis
5 Kerangka logika · Mencari hubungan logis antara dua aturan
6 Inferensi Logika · Memahami aturan-aturan
· Berargumentasi berdasarkan aturan
· Menjelaskan masalah berdasarkan aturan
· Menarik kesimpulan dari suatu gejala berdasarkan aturan/hukum-hukum terdahulu
7 Hukum sebab akibat · Menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih dalam suatu gejala alam tertentu
· Memperkirakan penyebab gejala alam
8 Pemodelan Matematik · Mengungkapkan fenomena/masalah dalam bentuk sketsa gambar/grafik
· Mengungkap fenomena dalam bentuk rumusan
· Mengajukan alternatif penyelesaian masalah
9 Membangun Konsep menggunakan konsep untuk mejelaskan fenomena

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon