KGS dan Contoh Soal Keterampilan generik Sains Fisika


pada artikel ini akan dibahas mengenai KGS dan contoh soal fisika  KGS atau Keterampilan generik sains. Biasanya KGS atau keterampialn generik sains banyak diminati sebagai tema penelitian mahasiswa jurusan pendidikan baik untuk skripsi maupun tesis.

Hal paling penting dalam sebuah skripsi atau tesis dan juga bagian yang paling susah buka membuat laporannya tetapi pembuatan insturmen dalam penelitian. Instrumen penelitian dalam penelitian KGS jika ada berminat adalah tak terlepas dari pembuatan soal KGS. 


Baca Juga  : Langkah-langkah Menyusun butir Soal Berdasarkan Revisi Taksonomi bloom


Soal KGS harus Valid dan reabel. Valid artinya soal yang anda gunakan benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur jadi kalo anda hendak mengukur kemampuan KGS siswa maka soalya harus soal yang benar-benar soal yang dibuat berdasarkan indikator KGS. 

dan juga untuk tipe soal objekif misalnya pilhan ganda anda juga harus memperhatikan keseimbangan soal secara keseluruhan. Anda harus menentukan proporsi tingkat kesulitan soal berapa persen soal susah, berapa persen soal sedang dan berapa persen soal yang susah. 



    Apa yang dimaksud dengan KGS ?

    KGS seperti yang telah kita ketahui bersama adalah Akronim dari Keterampilan Generik Sains. ya masih sepupuan dengan KPS. namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan kemterampilan proses sains itu ?

    jika berbica mengenai definisi KGS banyak sumber dan ahli yang meberikan definisi. tapi di indonesia sendiri yang sering dijadikan rujukan para penelti adalah Brotosiswoyo, (kurang tau nama lengkap dan gelarnya). 


    Menurut Brotosiswojo dalam (Hidayat, 2014) dimana disebutkan bahwa Keterampilan generik sains adalah salah satu kemampuan dasar yang bersifat umum, fleksibel dan berorientasi sebagai bekal mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih tinggi atau melayani tugas-tugas bidang ilmu/pekerjaan yang lebih luas, yaitu tidak hanya sesuai bidang keahliannya tetapi juga bidang lain. 

    Keterampilan generik sains merupakan kemapuan dasar yang sepatutnya dimiliki para peserta didik dalam rangka meningkatkan potensi sumber daya manusia secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena keterampilan generik sains merupakan dasar dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan siswa.

    Seperti namanya Keterampilan generik Sains hanya cocok untuk mata pelajaran Basis sains misalnya Biologi, Kimia dan terutama fisika yang penulis tekankan pada artikel ini.


    INDIKATOR KETERAMPILAN GENERIK SAINS (KGS)


    Dalam implementasi dalam rancangan suatu pembelajaran untuk menumbuhkan Keterampilan Generik Sains di sekolah, indikator dari Keterampilan Generik sains perlu untuk diketahui sebagai acuan dalam menerapkan dan juga untuk mengukur tingkat Keterampilan generik sains siswa pasca pembelajaran dikelas.


    Menurut Brotosiswoyo (2000) dalam (Liliasari & Ramlawati, 2014)  terdapat 9 jenis keterampilan generik sains yaitu pengamatan langsung, Pengamatan tidak langsung,  Kesadaran tentang skala besaran, Bahasa Simbolik, Infrensi Logika, Konsistensi Logi, hukum sebab akibat, pemodelan Matematis dan membangun konsep. 

    1. Pengamatan langsung

    Pengamatan langsung adalah mengamati objek secara langsung dengan menggunakan indera. Sebagai contoh adalah saat kita mengamati gelombang air yang terbentuk saat kita melempar batu dalam sungai.

    Aspek pendidikan yang dapat muncul dari pengamatan langsung adalah kesadaran akan batas-batas ketelitian yang dapat diwujudkan dan sikap jujur terhadap hasil pengamatan.

    Indikasi pengamatan langsung adalah ketika siswa mampu menggunakan indranya dalam mengamati percobaan, mengumpulkan data dan mencari perbedaan ataupun kesamaan dari dua atau lebih objek yang diamati.

    2. Pengamatan tidak langsung

    Pengamatan yang menggunakan alat bantu karena keterbatasan alat indera kita. Penggunaan jangka sorong untuk mengukur jari-jari luar dan dalam tabung reaksi merupakan contoh dari pengamatan tak langsung. Pengamatan tidak langsung mengajarkan pada manuasia akan keterbatasan kemampuannya, sehingga perlu selalu mawas diri.

    3. Kesadaran tentang skala besaran

    Memahami adanya skal/ukuran yang membedakan karakteristik objek ataupun fenomena alam.

    Fisika membahas peristiwa-peristiwa alam baik dalam keadaan makro maupun mikro. Untuk besaran panjang, fisika membahas ukuran yang sangat besar misalnya tahun cahaya, tetapi juga membahas ukuran panjang yang sangat kecil misalnya ukuran molekul atau atom.

    4. Bahasa simbolik

    Banyak perilaku alam yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa komunikasi sehari-hari, khususnya perilaku yang bersifat kuantitatif. Sifat kuantitatif tersebut menyebabkan adanya keperluan untuk menggunakan bahasa yang kuantitatif juga. 

    Ungkapan persamaan usaha yang dilakukan oleh gas ketika berekspansi secara isotermal dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial merupakan contoh penggunaan bahasa simbolik. Dalam belajar Sains penggunaan bahasa simbolik sangat membantu dalam mengomunikasikan ide yang kompleks menjadi lebih sederhana.

    5. Kerangka logika taat azas dari hukum alam

    Dalam ilmu sains diyakini bahwa aturan alam memiliki sifat taat azas secara logika. Contoh pemikiran yang taat azas dalam ilmu fisika adalah hukum mekanika Newton dan elektrodinamika Maxwell dapat dibuat taat azas dengan relativitas Einstein.

    6. Inferensi atau konsistensi logika

    Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak fakta yang tak dapat diamati langsung dapat ditemukan melalui inferensia logika dari konsekuensi-konsekuensi logis hasil pemikiran dalam belajar sains.

    Dalam fisika dikenal beberapa penemuan partikel mikro telah didahului oleh dugaan teoritis bahwa partikel-partikel tersebut memang ada. Dalam menyampaikan dugaannya para ilmuwan mengandalkan inferensi logika. 

    Contoh dalam kasus ini adalah inferensi logika yang dilakukan setelah munculnya teori relativitas Einstein. Pada teori tersebut muncul persoalan kecepatan cahaya sampai pada akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa ada ekivalensi antara massa benda dan energi dengan hubungan E=mc2. Hasil inferensi logika tersebut akhirnya memang benar-benar terbukti secara empiris. Contoh yang lain adalah suhu nol kelvin yang sampai saat ini masih belum dapat diverifikasi, tetapi diyakini benar.

    7. Hukum sebab akibat

    Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang diamati diyakini sains selalu membentuk hubungan yang dikenal sebagai hukum sebab akibat. Indikator KGS berupa Hukum Sebab akibat disini berupa kemampuan untuk menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih dalam suatu gejala alam tertentu dan Memperkirakan penyebab suatu fenomena/gejala alam

    8. Pemodelan matematis

    Banyak ungkapan aturan dalam fisika yang disebut ”hukum” dinyatakan dalam bahasa matematika yang disebut rumus. Rumus-rumus yang melukiskan hukum-hukum alam dalam fisika adalah buatan manusia yang ingin melukiskan gejala dan perangai alam tersebut baik dalan bentuk kualitatif maupun kuantitatif. 

    Jadi kita dapat menyebutnya sebagai model yang pengungkapannya menggunakan bahasa matematika. Pemodelan matematika sering disebut sebagai model simbolik karena bersifat abstrak dan dapat diungkapkan secara simbolik berupa rumus. Pemodelan matematika umumnya bertujuan untuk memperoleh hubungan yang lebih akurat yang berlaku dalam suatu sistem dalam alam. Melalui pemodelan matematik kita dapat meramalkan suatu fenomena fisika.

    9. Membangun konsep

    Tidak semua gejala alam dapat dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Kadang-kadang diperlukan sebuah konsep atau pengertian-pengertian baru yang maknanya tidak ditemukan dalam bahasa sehari-hari. Misalnya adalah momen gaya yang dibentuk dari konsep gaya dan lengan gaya.

    Tabel Indikator KGS dan Karakteristiknya


    Berikut 9 jenis keterampilan generik sains tersebut dan karakteristik masing-masing indikator.



    No.
    Indikator Keterampilan Generik Sains
    Karakteristik
    1
    Pengamatan Langsung
    ·         Menggunakan sebanyak mungkin indera dalam mengamati percobaan/fenomena alam
    ·         Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan atau fenomena alam
    ·         Mencari perbedaan dari dua buah objek atau lebih yang diamati
    2
    Pengamatan tidak langsung
    ·         Menggunakan alat ukur sebagai alat bantu indera dalam mengamati percobaan /gejala alam
    ·         Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan fisika atau fenomena alam
    3
    Kesadaran tentang skala
    ·         Menyadari obyek-obyek alam dan kepekaan yang tinggi terhadap skala numerik sebagai besaran/ukuran skala mikroskopis atau makroskopis
    ·         membandingkan 2 atau lebih objek berdasarkan skala fisik
    4
    Bahasa simbolik
    ·         Memahami simbol, lambang, dan istilah
    ·         Memahami makna kuantitatif satuan dan besaran dari persamaan
    ·         Menggunakan aturan matematis untuk memecahkan masalah /fenomena gejala alam
    ·         Membaca suatu grafik/diagram, tabel, serta tanda matematis
    5
    Kerangka logika
    ·         Mencari hubungan logis antara dua aturan
    6
    Inferensi Logika
    ·         Memahami aturan-aturan
    ·         Berargumentasi berdasarkan aturan
    ·         Menjelaskan masalah berdasarkan aturan
    ·         Menarik kesimpulan dari suatu gejala berdasarkan aturan/hukum-hukum terdahulu
    7
    Hukum sebab akibat
    ·         Menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih dalam suatu gejala alam tertentu
    ·         Memperkirakan penyebab gejala alam
    8
    Pemodelan Matematik
    ·         Mengungkapkan fenomena/masalah dalam bentuk sketsa gambar/grafik
    ·         Mengungkap fenomena dalam bentuk rumusan
    ·         Mengajukan alternatif penyelesaian masalah
    9
    Membangun Konsep
    menggunakan konsep untuk mejelaskan fenomena

    Contoh Soal KGS Fisika

    untuk menyusun soal untuk mengukur Keterampilan generik sains untuk mata pelajaran fisika harus berpatokan pada indikator KGS. berikut beberapa contoh soal KGS untuk setiap indikatornya :

    1. Indikator Pengamatan langsung

    Poin penting yang membedakan soal pengamatan langsung dan tidak langsung adalah dari segi penggunaan alatanya. Pengamatan langsung adalah pengamatan langsung menggunakan panca indra tanpa alat ukur perantara. Pengamatan langsung sebenarnya tidak mesti dengan soal tetapi juga bisa diukur langsung melalui praktikum.

    tapi untuk soalnya, berikut contohnya :

    1
    Indikator KGS : Pengamatan Langsung
    Indikator Soal : Disajikan gambar bandul yang begentar selama selang waktu tertentu. Siswa dapat menentukan banyak getaran yang dilakukan bandul tersebut
    Butir Soal :
    Perhatikan Gambar berikut Ini !

    Gambar tersebut menunjukkan fase getaran sebuah pagas pada selang waktu tertentu. banyak getaran pegas selama selang waktu tersebut adalah ...
    A.    0,5 gertaran
    B.    1,5 getaran
    C.   2,5 getaran
    D.   3,5 getaran
    E.    4,5 getaran

    JAWABAN : B

    2. Pengamatan tidak langsung

    poin penting adalah pengamatan menggukan perantara misalnya alat ukur. karena banyak besaran fisika yang tidak bisa diamati langsung misalnya massa benda dan arus listrik.

    2
    Indikator KGS : Pengamatan Tidak Langsung (menggunakan Alat ukur/alat bantu untuk mengamati besaran yang tidak bisa di indrai secara langsung)
    Indikator Soal : Disajikan Gambar hasil pengkuran Kuat arus Listrik Pada sebuah kawat penghantar. Siswa dapat menentukan Besar Muatan listik pada kawat penghantar tersebut.
    Butir Soal :
    Perhatikan gambar berikut ini !



    Gambar diatas adalah hasil pengukuran Kuat arus listik pada sebuah kawat penghatar. Jika arus mengalir selamat 10 detik, besar muatan listrik pada kawat penghatar tersebut adalah...
    A.    1.2 C
    B.    1.8 C
    C.   2.2 C
    D.   2.8 C
    E.    3.2 C

    Jawaban : A

    3. Bahasa Simbolik

    Bisa mengetahui dan memaknai masuk dari sebuah simbol

    3
    Indikator KGS : Bahasa Simbolik
    Indikator Soal : siswa dapat memahami arti dari satuan kecapatan
    Butir Soal :
    Apakah Maksud dari Kecepatan 30 Km/jam ? jelaskan !

    Jawab :
    30 Km/jam merupakan satuan kecepatan. Sebuah objek yang bergerak dengan kecepatan 30 km/jam berarti objek tersebut dapat menempuh jarak 30 Km dalam satu kurun waktu 1 jam. 

    4. Kesadaran Tentang Skala

    4
    Indikator KGS : Kesadaran Tentang Skala
    Indikator Soal : Siswa dapat menentukan massa suatu Benda melalui perbandingan Skala Fisik
    Butir Soal :
    Dua buah Balok A dan B terbuat dari bahan yang sama. Perbandingan Volume balok A dan B adalah 2 : 5. Jika Massa Balok A 500 gram, Massa Balok B adalah...
    A.    1050 g
    B.    1150 g
    C.   1250 g
    D.   1350 g
    E.    1450 g
    Jawaban : C 

    5. Kerangka Logika Taat Asas

    Mencari hubungan antara dua aturan

    5
    Indikator KGS : Kerangka Logika taat Asas
    Indikator Soal : Siswa dapat menentukan waktu pertemuan kedua batu melalui analisis hubungan antara konsep percepatan dan perlambatan
    Butir Soal :
    Terdapat dua buah batu yang akan dilempar. Batu pertama dilemparkan ke atas dari permukaan tanah dengan kecepatan awal 60 m/s. Batu kedua dilemparkan ke bawah dari sebuah gedung dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika jarak kedua batu 400 m, kedua batu tersebut akan bertemu setelah bergerak selama ....
    A.    1 s
    B.    4 s
    C.   6 s
    D.   10 s
    E.    12 s
    Jawaban : B 

    6. Inferensi Logika

    6
    Indikator KGS : Inferensi Logika                           
    Indikator Soal : Disajikan data hasil praktikum tekanan hidrostatis dan kesmipulan berdasarkan data tersebut. Siswa dapat menarik kesimpulan.
    Perhatikan Tabel dibawah ini !
    Jenis Zat Cair
    Tekanan Hidrostatis pada
    kedaman 10 cm (Kg/ms2)
    Aquades
    392
    Air Garam (30 gram )
    399
    Gliserin
    561
    Minyak
    370

    kesimpulan apa yang bisa diambil dari data tersebut ?

    7. Pemodelan Matematik


    7
    Indikator KGSPemodelan Matematik
    Indikator Soal :
    Diberikan kasus berupa sebuah benda yang mengalami GLBB. Siswa dapat membuat grafik hubungan v-t yang mengambarkan peregrakan benda tersebut.
    Butir Soal :

    Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan konstant 36 km/jam selama 5 sekon, kemudian dipercepat dengan percepatan 1 m/s2  Selama 10 sekon dan diperlambat dengan perlambatan 2 m/s2 sampai benda berhenti. Garifik hubungan v-t yang menunjukkan perjalanan benda tersebut adalah...

    Jawaban : B

    8. Membangun Konsep

    8
    Indikator KGS : Membangun Konsep
    Indikator Soal : Siswa dapat menjelaskan mengapa tangan terasa sakit ketika memukul tembok dengan memggunakan konsep hukum newton
    Butir Soal :
    Mengapa saat tangan kita memukul tembok dengan gaya F, tangan kita merasa kesakitan? Jelaskan alasannya !
    Jawaban
    Membangun konsep (Menjawab dengan bahasa sendiri)
    Ketika kita memukul tembok, tombok membalas memberikan gaya kepada tangan kita, diamana besar gaya tersebut sama, hanya saja berlawanan arah. Gaya F yang kita berikan arahnya menuju ke tembok, sedangkan gaya F yang diberikan oleh tembok arahnya menuju ke tangan kita.

    Artikel Terkait


    EmoticonEmoticon