Model Kooperatif Learning Tipe Point Counter Point (pengertian, Sintaks dan Keunggulan)

Terdapat banyak tipe dari model pembelajaran cooperative learning.  salah satu tipe yang akan dibahas kali ini adalah pembelajaran cooperative learning  tipe Point counter point.


pengkhususan pembahasan mengenai tipe counterpoint akan membahas mengenai Apa yang dimaksud dengan tipe control Point ? Bagaimana sintaks atau langkah-langkah pembelajarannya ?  serta Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam penerapan tipe ini di saat pembelajaran.



    Model Kooperatif Learning Tipe Point Counter Point

    Tipe point counterpoint tidak terlepas dari ciri khas umum dari pembelajaran kooperatif yaitu melibatkan pembelajaran bersama  (kelompok). Menurut Hamruni (2012), Tipe Point counterpoint dapat dikategorikan sebagai metode pembelajaran yang mengandalkan kerjasama kelompok untuk membahas suatu topik.


    Hal yang membedakan tipe ini dengan tipe yang lainnya adalah setiap kelompok nantinya akan mengutarakan apa yang mereka telah diskusikan dengan kelompok sendiri kemudian mempertahankan pendapat mereka Jika ternyata terdapat hal yang yang tidak sesuai dengan pendapat kelompok lain.


    Tipe point counterpoint mengoptimalisasi partsiasi siswa,  melalui perdebatan akan memicu siswa untuk belajar lebih mendalam kritis dan juga menstimulasi siswa-siswa lain untuk berargumen.

    Baca Juga : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Pengertian, sintaks dan Kelebihan)

    Slavin (2009) menjelaskan bahwa Saat siswa bekerja sama Untuk meraih tujuan kelompok,  maka mereka akan mengekspresikan Norma-norma yang baik dalam melakukan apapun Yang perlu dilakukan untuk mencapai keberhasilan kelompok.


    Tipe learning Point counterpoint merupakan salah satu tipe yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa.  melalui diskusi bersama dan sikap untuk mempertahankan argumen berdasarkan apa yang mereka pelajari dapat memperdalam pengetahuan mengenai suatu hal.


    Model Kooperatif Learning Tipe Point Counter Point

    Setiap model ataupun tipe sebagai bagian dari model memiliki ciri khas berupa sintaks atau langkah-langkah pembelajaran yang kemudian memudahkan dalam  menerapkannya ke dalam suatu pembelajaran dengan nyata.


     Adapun langkah-langkah untuk model Cooperative Learning tipe control point ini yang bersumber dari teori yang dijelaskan oleh Hamruni (2012) dan dikembangkan mengikuti perspektif guru selaku subjek pembelajar. adapaun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

    1. Guru menyiapkan materi yang akan diajarkan.  pembelajaran dibuka seperti biasa yang dimulai dengan apersepsi dan kemudian memberikan motivasi awal siswa.
    2. Guru membagi siswa kedalam kelompok beranggotakan 4 sampai 6 orang seperti model kooperatif pada umumnya.  setiap kelompok diberikan materi untuk kemudian didiskusikan.
    3. setelah  setiap kelompok telah mendiskusikan materi,  guru memulai pertanyaan untuk menstimulasi diskusi.  satu kelompok diminta untuk menjelaskan materi terkait dengan pertanyaan guru dan kemudian kelompok lain diminta untuk menanggapi.  guru mengatur jalannya  Pembelajaran dengan memastikan setiap kelompok bisa mengungkapkan pendapat mereka terkait dengan materi.
    4. Guru meluruskan jika teradat miskonsepsi dan kemudian menyimpulkan materi.

    Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif Learning Tipe Point Counter Point

    Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.  Adapun kelebihan untuk model Cooperative Learning tipe point conter  point adalah sebagai berikut :

    1. Mengaktifkan  siswa dalam pembelajaran.
    2. Secara teoritis dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
    3. dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam yang diperoleh melalui perpaduan pendapat yang sejalan maupun berseberangan.
    4.  dapat melatih kemampuan komunikasi
    5.  melatih siswa untuk bersikap kritis

    Kemudian, kekurangan dari tipe point counterpoint adalah sebagai berikut :

    1. Nyatanya dalam penerapan  tipe ini dalam pembelajaran  seringkali menimbulkan perdebatan diantara siswa yang didasarkan pada ego sehingga menyebabkan masalah ini berlarut larut dan terbawah bahkan setelah pembelajaran selesai.
    2. Penerapannya terbatas pada siswa-siswa sekolah menengah ke atas ,untuk sekolah dasar tipe ini sangat sulit untuk diterapkan.

    Daftar Pusataka

    Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta :insan Media

    Slaving, robert A. 2009. Coperatif Learning. Bandung : Alfabeta

    Artikel Terkait


    EmoticonEmoticon