Dalam perkembangannya muncul berbagai tipe dari model pembelajaran cooperative learning. pada tipe Jigsaw, think pair share, STAD, bamboo dancing, SI, Make A Match dan lain-lain.
Kata khusus
melalui artikel ini akan dibahas tuntas mengenai tipe make a match sebagai
bagian dari model cooperative learning.
Apa yang dimaksud dengan make a match ? Bagaimana penerapannya dalam
pembelajaran ? dan apa saja kelebihannya dibandingkan dengan tipe kooperatif
lainnya ? Berikut penjelasannya.
Model pembelajaran Kooperatif learning tipe Make A match.
jika kita tarik definisi dari perspektif bahasa Make a match dapat diartikan membuat berpasangan atau dalam bahasa aktif adalah mencari pasangan, hmm jangan baper ye.
apa maksudnya mencari pasangan ?
Mencari pasangan ini adalah inti dari Tipe make a match dan sekaligus menjadi ciri khas yang membedakannya dengan tipe-tipe dari model pembelajaran cooperative learning lainnya.
Baca Juga : model Cooperative Learning tipe games Tournament (TGT) (pengertian dan Sintaks)
jadi dalam pembelajaran nantinya siswa diminta untuk mencari pasangan dalam hal ini pasangan yang adalah jawaban dari sebuah pertanyaan yang dia peroleh. biasanya tipe ini menggunakan kartu yang berfungsi sebagai media pertanyaan dan jawaban. nantinya siswa diminta untuk mengambil kartu berisi pertanyaan kemudian mencari jawaban pada kartu yang lainnya.
beberapa keunggulan tipe ini diantaranya memungkinkan siswa belajar suatu materi/konsep dengan cara mencari pasangan mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Jika
dilakukan dengan benar model ini dapat mendatangkan banyak manfaat bagi
siswa. diantaranya adalah dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran
sehingga berdampak positif pada hasil belajar siswa. Selain itu kegiatan
pembelajaran seperti ini cenderung menyenangkan sehingga siswa berada dalam
kondisi yang tidak tertekan.
Sintaks Model pembelajaran Kooperatif learning tipe Make A match.
Setiap tipe pembelajaran memiliki sintaks atau langkah-langkah pembelajaran yang Sekaligus merupakan ciri dari Tipe tersebut. Adapun langkah-langkah dari Tipe make a match pada konteks pembelajaran melibatkan beberapa tahapan yang harus dilakukan secara sistematis. adapun tahapan-tahapan tersebut menurut Huda (2013: 252- 253) sebagai berikut :
- Guru memulai pembelajaran memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan membagikan materi untuk dipelajari.
- Setelah itu guru membentuk dua kelompok sama banyak. guru memberikan satu kelompok dengan kartu berupa pertanyaan dan kelompok lainnya diberikan kartu dan jawaban.
- siswa diminta untuk mencocokkan jawaban dan pertanyaan dengan cara mencari siswa lain yang mempunyai jawaban dari pertanyaan yang siswa peroleh. proses mencari pasangan ini dilakukan pada batas waktu tertentu.
- siswa yang telah menemukan pasangannya masing-masing kemudian melapor kepada guru.
- setelah waktu menemukan pasangannya berakhir. kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi. setiap siswa diminta untuk mempresentasikan Jawaban dari pertanyaan yang diperoleh.
- seluruh siswa diminta untuk menanggapi presentasi yang dilakukan temannya.
Kelebihan dan kekurangan Model pembelajaran Kooperatif learning tipe Make A match.
Setiap model
pembelajaran tanpa terkecuali memiliki kelebihan yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk memilih model tersebut. Di sisi lain tidak ada model
pembelajaran yang benar-benar sempurna, semuanya memiliki kekurangan. sehingga
pemilihan jenis model harus benar-benar memperhatikan situasi dan kondisi siswa
dan lingkungannya.
Sehubungan
dengan hal tersebut berikut Beberapa kelebihan dari Tipe make a match.
- Dapat mengaktifkan pembelajaran sehingga dapat dijadikan opsi untuk model pembelajaran konvensional yang selama ini hanya terpusat kepada guru.
- jika dilakukan dengan benar memungkinkan terjadinya pembelajaran efektif yang dapat meratakan hasil belajar.
- siswa dihadirkan kondisi belajar yang santai dan menyenangkan.
- melatih sikap sosial siswa.
- melatih keterampilan kolaboratif salah satunya adalah kemampuan komunikasi.
Adapun kekurangan untuk model ini adalah
sebagai berikut:
- Dalam kenyataannya pada saat mencari pasangan tidak semua siswa berhasil menemukan jawaban dengan benar. karenanya dibutuhkan waktu tambahan untuk guru Menjelaskan konsep yang tidak bisa di Jelaskan oleh siswa.
- melibatkan periode pembelajaran yang relatif lebih lama.
- pemilihan materi sangat menentukan kesuksesan model pembelajaran ini. materi-materi yang membutuhkan pendalaman yang harus dijelaskan langsung oleh guru tidak disarankan untuk menggunakan tipe ini.
- perlu persiapan yang matang.
Daftar Pustaka
Pardiman
(Alm.), Wahyu Wibowo (2014) peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada mata
pelajaran matematika melalui model cooperative learning tipe make a match siswa
kelas iv sd negeri 02 sindang agung tahun pelajaran 2012/2013. fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan, universitas lampung.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Riyanti, Nisrohah Neni. 2018. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS.. Universitas Negeri Surabaya
EmoticonEmoticon