Model Koperatif Learning Tipe Bamboo Dancing (pengertian, Sintaks, Kelebihan)


Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif  adalah tipe bamboo dancing. Tipe pembelajaran cooperative ini mempunyai ciri khas yang berbeda dengan tipe tipe pembelajaran kooperatif lainnya.  melalui artikel ini akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan tipe Bamboo dancing, bagaimana karakteristiknya, bagaimana langkah-langkah pembelajarannya dan Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Tipe ini.


Model Kooperatif tipe bamboo dancing

Dilihat dari namanya  bamboo dancing yang Artinya tarian bambu memang terdengar begitu menarik.  istilah ini diambil dari sebuah jenis tarian yang menggunakan bambu.  dalam penerapannya pada proses pembelajaran metode tarian bambu ini mirip dengan skema pembelajaran yang dinamakan bambu dancing.

Baca Juga : model Cooperative Learning tipe games Tournament (TGT) (pengertian dan Sintaks)

poin utama yang membedakan tipe Bamboo dancing dengan tipe-tipe model pembelajaran kooperatif lainnya adalah siswa akan belajar secara berpasangan secara bergantian.  tipe Bamboo dancing melibatkan sharing pengalaman dan pengetahuan dari siswa yang satu ke siswa lainnya melalui pergantian pasangan.   hal ini didasarkan pada fakta bahwa informasi ataupun pengetahuan hasil belajar setiap siswa berbeda-beda.

untuk lebih memahami mengenai tipe model pembelajaran Bamboo dancing ini berikut ini jelaskan sintaks atau langkah-langkah pembelajarannya.


Sintaks Model Kooperatif tipe bamboo dancing

setiap model pembelajaran mempunyai langkah-langkah pembelajaran yang berbeda yang menjadi ciri khas dari model pembelajaran tersebut dalam hal ini secara spesifik tipe dari model pembelajaran juga mempunyai langkah-langkah sintaks yang berbeda satu sama lain.  berikut sintaks model kooperatif tipe Bamboo dancing.

  1. Tahap awal dimulai Dengan  menuliskan tujuan pembelajaran dan juga memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan gairah untuk belajar.
  2. selanjutnya guru menyajikan materi awal atau materi Pengantar.
  3. selanjutnya guru membagi siswa ke dalam dua kelompok besar.  jadi misalnya dalam suatu kelas terdapat 20 orang siswa maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang.
  4. setiap siswa diminta untuk mempelajari materi yang telah dibagikan kepada mereka masing-masing.  untuk bagian ini dapat juga dimodifikasi dengan membelajarkan siswa secara berkelompok.  jadi di luar kelompok besar tadi,  ada juga kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4 sampai 6 orang dengan tujuan untuk mempelajari materi secara berkelompok. Untuk setiap kelompok materi yang diberikan berbeda-beda.
  5. setelah setiap kelompok memahami materinya setiap siswa keluar dari kelompok kecil tersebut.  kemudian bergabung dengan kelompok awal yang beranggotakan 10 orang.  siswa diminta untuk berbaris dengan kelompoknya masing-masing dan berhadapan dengan 10 orang kelompok lainnya.  Sehingga sekarang setiap siswa mempunyai pasangan. guru memfasilitasi siswa dan memberi  instruksi  agar masing-masing siswa mulai berdiskusi satu sama lain. Setiap diskusi diberikan jangka waktu tertentu barang 5 menit.  setelah 5 menit siswa diminta untuk bergeser ke kanan sehingga sekarang mereka mempunyai pasangan yang berbeda dari semula.  pergeseran terus dilakukan sampai setiap siswa pernah berpasangan.
  6. sebagai bentuk evaluasi sekaligus melihat sejauh mana pemahaman siswa selama mengikuti Pembelajaran dapat dilakukan presentasi yang melibatkan semua siswa.


Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif tipe bamboo dancing

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan masing-masing dan juga dibarengi dengan kekurangannya.  sehingga  pembelajaran harus  mempertimbangkan situasi dan kondisi setiap sekolah.  ada beberapa kelebihan dari model kooperatif tipe Bamboo dancing sebagai berikut:


Baca Juga : Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (pengertian, Cirikhas, sintaks)

  1. Berpotensi untuk memberikan informasi secara menyeluruh karena melibatkan pemahaman seluruh siswa.
  2. melatih berkomunikasi secara aktif
  3. bisa menjadi opsional dari  cara pembelajaran Tranditional yang cenderung pasif.
  4. meningkatkan nilai toleransi siswa dengan siswa lainnya.

Adapun kekurangannya sebagai berikut :

  1. Meliputi priode pembelajaran yang relatif lebih lama dan panjang
  2. tidak ada yang menjamin hasil pembelajaran maksimal karena banyak sekali faktor-faktor yang bisa menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai.  salah satu faktor yang sering terjadi adalah siswa  tidak menyampaikan informasi yang seharusnya diterima siswa lain.
  3. perlu perencanaan yang benar-benar matang

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon