Model pembelajaran kooperatif Secara sederhana dapat dikatakan model yang mengutamakan pembelajaran secara kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar individu. dalam perkembangannya model pembelajaran kooperatif mengalami banyak sekali perkembangan terutama dari segi jenis operatif itu sendiri. beberapa di antaranya yang mungkin familiar adalah model koperatif tipe Jigsaw, think pair share, STAD, grup investigation dan lain-lain.
melalui artikel ini
akan dibahas mengenai group Investigation sebagai salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif. Apa yang
dimaksud dengan group Investigation ? bagaimana karakteristik dan ciri-cirinya
? Apa saja kelebihan dan kekurangannya ? serta Bagaimana sintaks atau
langkah-langkah pembelajaran untuk tipe ini ?.
untuk menjawab itu semua berikut
penjelasannya
Apa itu Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
Seperti namanya model pembelajaran kooperatif adalah
gabungan dari kooperatif dan juga investigasi.
dengan kata lain model pembelajaran kooperatif yaitu membelajarkan siswa
dalam kelompok dan membuat mereka memahami pembelajaran melal denganui
investigasi. investigasi sendiri
diartikan sebagai pencarian informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. permasalahan yang
dihadirkan dalam pembelajaran dapat berupa soal yang berhubungan dengan materi.
Model ini menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa
untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui
bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat
mencari melalui internet. Dalam menerapkan model investigasi kelompok pada
pembelajaran diperlukan keterampilan berkomunikasi yang baik antar siswa untuk
memperlancar jalannya proses kelompok, sehingga sebelum melakukan investigasi
kelompok guru diharapkan memberikan pelatihan-pelatihan berkomunikasi kepada
siswa.
Seperti pada tipe kooperatif yang lain untuk tipe group
Investigation ini juga membuat Siswa
lebih aktif saat pembelajaran berlangsung.
kehadiran guru hanya sekedar fasilitator dan juga pengatur jalannya
pembelajaran. sehingga kehadiran dari
model pembelajaran kooperatif tipe group Investigation ini dapat menjadi opsional untuk cara
mengajar tradisional yang cenderung berpusat pada guru.
model ini juga
merupakan salah satu model pembelajaran yang relatif dengan era industri four
point Zero 4.0 yang bercirikan teknologi
informasi yang sangat maju yang dapat digunakan sebagai bahan ataupun alat
pembelajaran. investigasi dapat
menggunakan perangkat atau gadget yang bisa mengakses internet sehingga banyak
sekali bahan-bahan ataupun materi selain buku yang dapat digunakan.
Baca Juga : Kategori pendidikan indonesia Berdasarkan PISA. Baik atau Buruk ?
inti dari model
pembelajaran kooperatif tipe group discussion ini adalah siswa diberikan
kesempatan untuk mencari informasi yang dia butuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan. untuk elemen-elemen
lainnya secara umum tidak jauh berbeda dengan model kooperatif pada umumnya.
Ciri-ciri Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
setiap
pembelajaran mempunyai ciri-ciri yang menjadi karakteristik pembeda antara
satu tipe dengan tipe lainnya. untuk
tipe group Investigation terdapat ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan tipe
model pembelajaran kooperatif lainnya.
berikut ciri-cirinya :
Siswa dituntut untuk mencari informasi secara berkelompok
dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Dalam mencari informasi semua jenis pendekatan dapat digunakan oleh siswa.adanya tanggung jawab bersama selaku anggota kelompok yang diiringi dengan kesadaran individu.
Sintaks Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
Menurut Sharan, dkk. (Trianto, 2010: 80), membagi
langkah-langkah pelaksanaan model investigasi kelompok meliputi 6 (enam) fase
yaitu sebagai berikut.
Memilih topik
Siswa memilih topik
berupa sub materi dari materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. dalam fase pertama ini termasuk membagi
kelompok. siswa akan Dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil
beranggotakan 4 sampai 6 orang atau menyesuaikan jumlah total siswa. kelompok dibentuk secara heterogen, dengan artian bahwa setiap kelompok terdiri
dari siswa-siswa dengan ciri khas yang
berbeda baik perbedaan secara akademis maupun ras.
Perencanaan Koperatif
Guru akan menjelaskan bagaimana siswa akan belajar, Apa tujuan yang hendak dicapai Melalui
pembelajaran yang akan mereka lakukan dan juga bagaimana aturan dalam belajar.
Pada tahapan ini juga termasuk pemberian tugas atau soal yang akan diselesaikan
oleh siswa.
Baca Juga : Model Kooperatif Learning tipe NHT (Pengertian, Karakteristik, Sintaks dan kelebihan)
Implementasi
Siswa mulai berdikusi dengan anggota kelompoknya
masing-masing dan mulai mencari informasi dari berbagai jenis media. Media
dapat berupa buku, internet ataupun kondisi linkungan sekolah yang bisa diamati
siswa secara langsung sebagai bagian dari informasi yang mereka butuhkan. Guru
secara ketat mengikuti aktivitas setiap kelompok dalam rangka memantau dan
menjaga agar pembelajaran tetap berada pada alur rencana yang telah dibuat
sebelumnya.
Analisis dan sintesi
Tahap ini masih melibatkan proses diskusi. setelah investigasi Pada tahapan
sebelumnya setiap kelompok seharusnya
telah memperoleh informasi informasi yang dibutuhkan. pada tahapan analisis dan sintesis ini
informasi-informasi terpisah tersebut akan dianalisis kembali Kemudian
disintesis untuk menentukan yang mana informasi yang bisa digunakan dan
menyusunnya dalam suatu format tertentu dalam rangka memudahkan pemahaman baik
untuk kelompok penyusun sendiri maupun kelompok kelompok lainnya.
Presentasi
Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil yang mereka
peroleh terkait dengan sub materi masing-masing di depan kelas. persentasi kemudian ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Evaluasi
Pada bagian ini telah berlalu seharusnya guru memberikan
kesimpulan dan meluruskan jika ada miskonsepsi terkait materi.
proses evaluasi meliputi penilaian kinerja baik secara individu maupun
kelompok. sebagai fase akhir ada baiknya
disertakan pemberian penghargaan terhadap
kinerja kelompok. hal ini penting
sebagai motivasi belajar di pertemuan-pertemuan setelahnya.
kelebihan dan kekurangan Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
Model pembelajaran tanpa terkecuali pasti memiliki
kekurangan dan juga kelebihan yang beriringan.
Adapun ke kelebihan untuk model pembelajaran kooperatif tipe group
Investigation ini adalah sebagai berikut ;
- Dapat digunakan sebagai opsional untuk menggantikan model pembelajaran tradisional yang selama ini hanya berpusat pada guru seperti misalnya model pembelajaran direct instruction.
- tidak hanya digunakan sebagai rancangan pembelajaran untuk meningkatkan hasil pembelajaran tetapi juga model ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan keterampilan kooperatif.
- membiasakan siswa untuk bekerja secara berkelompok melatih diri untuk bertanggung jawab bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk kelompoknya.
- group Investigation merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran penemuan sehingga dapat melatih siswa untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis.
- dengan bekerja secara berkelompok dan dan mencari informasi yang dibutuhkan maka pembelajaran ini cenderung mengaktifkan siswa dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.
Kendati demikian modem ini juga memiliki beberapa kekurangan
Adapun kekurangannya sebagai berikut.
- Pertama dibutuhkan perencanaan yang matang.
- pemilihan materi harus tepat
- karena sintaks meliputi beberapa rangkaian ataupun tahapan maka dalam penerapannya model ini tentu saja membutuhkan banyak waktu.
- Ketidak heterogen kelompok dapat menyebabkan ketidak merataan hasil pembelajaran dan menimbulkan Kesenjangan antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. al-hasil karena setiap kelompok mendapatkan Sub materi yang berbeda maka beberapa tujuan submateri tidak akan tercapai. dan ini adalah kesalahan fatal dalam suatu pembelajaran
EmoticonEmoticon